webnovel

Chapter 15

Happy Reading

TAO. Pria itu terus mengoceh ini itu sedangkan Takio hanya menatapnya sambil mengatakan sesuatu.

'Berisik sekali, jadi terasa lebih sakit' itu suara hati M-21. Satu satunya suara yang dapat Yoora dengar

Sebetulnya saat tadi menyerang Kentas saja. Dirinya sudah tidak bisa mendengar dengan jelas.

'Akhirnya, keberadaanku di sini pun terbongkar' Oh! Yoora bisa mendengar suara hati Kentas juga rupanya

Kakeknya Regis terlihat tengah berbincang dengan Kentas. Jujur saja Yoora mengagumi kesetiaannya, sangat sulit mencari orang yang bisa begitu Setia. Dia juga suka kharisma Nya

'pft! Mungkin dia bicara seperti itu karena sudah hidup lama' terdengar lagi. Suara kentas

Mereka cukup lama berbincang. Tao juga kadang bertepuk tangan.

Ngomong ngomong. Posisi Yoora saat ini dekat dengan M-21 yang tengah terkapar. Yoora mendekati nya dan duduk.

Bisa Yoora lihat, M-21 berniat membuka mulutnya

"Jangan bicara! Aku tidak bisa mendengarmu. Aku hanya punya satu telinga dan itu penuh akan darah" larang Yoora seraya menunjukkan sisi kanan kepalanya yang sudah tak terpasang telinga

M-21 terkejut. Ia lalu menatap Yoora kebingungan, bagaimana cara mereka berkomunikasi?

"Aku bisa mendengar suara pikiranmu. Kau bilang.. Berisik sekali kan?" Ungkap Yoora. M-21 terkejut lagi tapi kemudian ia mengangguk

'Aku bahkan tidak punya energi untuk membuka mulutku' M-21 dia langsung mempraktek kan Nya

"Tidak usah khawatir. Semuanya akan baik baik saja. Karius dan Lord Lascrea sedang dalam perjalanan" balas Yoora

Oh! Tanpa mereka berdua sadari Kentas sudah pergi! Tak lama Takio menghampiri mereka

"Yoora, apa kau baik baik saja? Perlu di gendong?" tawar Takio seraya mengulurkan tangannya

Yoora yang tak dapat mendengar, hanya menatap Takio kebingungan.

'apa yang Takio katakan? Aku tidak bisa membaca gerak bibirnya'

M-21 yang melihat Yoora. Mulai bicara pada Takio, tak lama si pria berambut panjang itu menunjukkan wajah khawatir padanya

'oke! Kalau yang itu aku mengerti'

"Aku baik baik saja" Ujar Yoora. Tersenyum

Takio membopong M-21 lalu menghampiri Tao dan Gechutel sedangkan Yoora?

Ia sedang mencari telinga nya.

Benar kata Yoora. Karius datang bersama dengan Lascrea. Bokong kiri yang sakit terus ia keluhkan.

Gechutel memberi hormat. Tapi

"Ah! Aku menemukannya!" Refleks. Yoora berteriak. Mohon di maklumi dia baru saja menemukan telinga nya

'Apa? Telinga? Aku tidak salah dengarkan?' itu suara Tao. Ya itu suaranya

-----------------------------------------

Laboratorium pengobatan Yoora berbeda dengan yang lain. Ia di pisahkan dari teman teman nya.

"Aku tidak percaya. Diskriminasi terhadap perempuan masih ada! Memangnya kenapa kalau ruangan kami sama!"

"Aku kan ingin melihat badan mereka secara langsung... Hehe"

"M-21... Takio.... KYAAAA"

Pikiran Yoora kini dipenuhi kotoran dan nafsu. Dia berguling guling di kasur lab dengan pipi yang memerah

BLEDARR

"eh?" heran Yoora. Dirinya mungkin masih belum bisa mendengar tapi, dapat dirasakan nya Aura yang besar

"Hhh. Sudah pasti kelakuan Lascrea" lenguh Yoora.

Namun sedetik kemudian dia sudah berada di lab bawah tanah.Dimana Raizel dan Lascrea berada. Dia penasaran juga rupa nya

Dan inilah pemandangan yang disuguhkan.

Semua orang terkejut. Regis bahkan terjatuh saking terkejutnya

Sebetulnya tanpa perlu Yoora dengar pun. Dirinya sudah tahu isi percakapan nya, karena dia membaca ulang chapter ini selama puluhan kali

Tapi, ia tetap harus bisa mendengar! karena disinilah Previous Lord muncul! Jadi Yoora harus dengar suaranya!

Raizel sudah terlihat membaik. Wajah nya yang pucat mulai menunjukkan sedikit warna. Yoora tersenyum melihatnya

'tiba tiba aku ingin memberi spoiler..' pikirnya dalam hati

BRAKK

Itu suara pintu otomatis yang dibuka paksa oleh Karius. tak lama yang lain nya menyeruak. bertanya dan berbicara satu sama lain.

"begini ya rasanya tuli" gumam Yoora dan M-21 mendengar nya

Ditepuknya pundak Yoora pelan. Yang kemudian di respon dengan lirikan. Jangan salah paham! Yang Yoora lirik bukanlah wajah M-21 melainkan tubuhnya

"Oh! Wow!" kagumnya lalu tersenyum sambil menyingkirkan tangan M-21.

Heran. Ekspresi itu tercetak jelas di wajah M-21

"tak usah katakan apapun padaku. Kalau kasihan tolong katakan segalanya, yang kau tahu tentangku" pinta Yoora yang sekarang sudah menatap lurus lagi

"jangan sekarang! Ada tontonan yang lebih menarik di depan kita saat ini" lanjut nya sambil menunjuk Raizel dan Lascrea

'kisah cinta ala bangsawan season dua... Haha'

M-21 terdiam. Takio yang berada di tengah mereka berdua kini di landa rasa jengah. Mereka berdua mengacuhkan nya

Dan akhirnya Lord yang sebelumnya muncul! Tapi anehnya Yoora dapat mendengar suara nya. Apa mungkin karena itu adalah energi Jiwa?

'Hi~' katanya

Lord yang sebelumnya, berbicara SANGAT banyak. Dia berbicara mengenai Ragnarok lalu betapa kasar nya Lascrea dan menyombongkan kecanggihan nya pada Frankenstein.

Tak lupa penolakan Karius sebagai anaknya dan kata kata terakhirnya pada Raizel dan Lascrea. Kemudian menghilang.

Kini mereka semua terdiam kecuali Yoora. Ia menepuk lengan M-21 dan memberinya tanda untuk pindah tempat.

"Ke laboratorium mu" bisik Yoora sepelan mungkin

Yoora berjalan keluar ruangan di ikuti M-21, Takio sebagai tambahan.

"Kalian berdua mau kemana?" tanya Takio yang entah kenapa berbisik

"Kenapa kau mengikuti?" M-21 justru malah balik menjawab

"Eh? Memangnya tidak boleh?" Heran Takio. M-21 tidak merespon dan terus berjalan di belakang Yoora

Sesampainya di Laboratorium. M-21 langsung membuka topik

"bagaimana caranya bicara denganmu?" Wajah datar ia pasangkan

"Kalian mau bicara apa?" Tempat yang sama. Takio berada di tengah keduanya lagi

"Takio? Kenapa kau ada disini?" Memiringkan kepalanya adalah respon Yoora

"Dia ikut. tadi" singkat dan jelas ala M-21, Yoora berOoh.

"Hm? Kau sudah bisa mendengar?" M-21 terdengar keheranan

"agak samar samar..."

"Aku bisa mendengar nya dengan sedikit jelas kalau Takio berhenti bertanya tanya apa yang akan kau dan aku bicarakan" ungkap Yoora seraya menoleh ke arah Takio. M-21 juga mengikuti nya

Takio yang menjadi pusat perhatian pun kini hanya menggaruk tengkuknya. Canggung.

"M-maaf! Apa sebaiknya aku pergi?" tanya Takio memastikan. Apa aman kalau dia ada disini

Yoora menggeleng.

"Diam saja di situ. Tapi tolong jangan berisik ya~" pinta Yoora sembari menaruh jarinya di bibir

Takio duduk di kasur lab. Sementara M-21 dan Yoora berdiri berhadapan.

"Apa kau benar benar lupa segala nya?" Mulai! Pria pemilik jantung werewolf itu memulai

"Anggap saja begitu" singkat, padat, dan jelas Yoora. Tak mau basa basi

"Darimana aku menjelaskan nya?"

"Dari pertama kali kita bertemu"

'Apasih yang mereka bicarakan? Pembicaraan nya terdengar 'ambigu' Takio melupakan permintaan Yoora, dia tetap bertanya tanya