Nathan membawa Devan masuk lebih dalam ke dalam ruangan, hanya untuk memastikan jika kekasihnya itu menurut. Pintu yang satu-satunya menjadi jalan keluar pun di tutup rapat, memberi pengaman dengan kunci yang di putar dua kali.
Selesai, kali ini Nathan membawa tubuhnya untuk menghampiri Devan yang mematung di dekat ranjang. Tatapannya menyusur setiap jengkal bagian tubuh kekasih mungilnya dengan cabul. Sebuah seringai pun lantas di tampilkan, bersamaan dengan langkahnya yang terhenti di hadapan remaja mungil yang terlihat sangat gugup. Matanya yang membelalak dengan bola matanya yang berlarian, Devan bahkan terlihat menelan ludah kasar beberapa kali, jangkunnya yang sangat mungil bergerak naik turun. Sungguh, ekspresi dari kekasihnya itu membuat Nathan makin di serang kegilaan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください