Menghembuskan napas panjang, kedua lengan yang menumpu di pinggiran wastafel itu pun terlepas. Mencabut beberapa lembar tisu yang di tergantung dan mengeringkan permukaan wajahnya yang basah.
Kriettt
Suara pintu terbuka, bukan dari arah samping Devan. Remaja mungil itu pun menyadari jika arah suara datang dari arah belakangnya. Tanpa perlu membalikkan pandang, Devan pun menatap jauh melalui pantulan kaca. Seorang pria keluar dari salah satu bilik yang paling ujung. Berjalan sangat perlahan dengan pandangannya tajam. Pria itu menyadari jika Devan sedang menilik pergerakannya diam-diam. Pria itu menyendekapkan kedua lengannya lantas menghentikan langkahnya dengan jarak yang sangat dekat di belakang Devan yang masih terdiam.
"Ekhem!" dehem pria itu sontak saja di tanggapi oleh Devan. Remaja mungil itu membalikkan tubuh dengan bibirnya yang sedikit ragu untuk menebar senyum, bukan karena alasan apa pun, hanya saja pria cantik itu menatapnya sangat dingin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください