webnovel

“Lebih apanya?”

Tanpa pengawasan dari Ibnu yang mendapat tugas dari Mike, hanya satu kata yang tepat untuk Devan, menyesal. Ya, Remaja itu menyesal karena Ibnu tak ada lagi untuk mengantar jemputnya. Keputusan yang di sesalinya sendiri. Bukan karena harus tinggal dengan Milo, namun lebih tepatnya karena Nathan yang makin leluasa untuk membuntutinya.

Dari saat Devan dan Milo turun dari bus dan berhenti di depan halte, Nathan bahkan sudah menanti dengan senyum seringainya. Dia sudah jarang lagi menggunakan motor, karena pria jangkun itu merasa banyak orang yang di tampungnya. Ada Devan, Milo, dan yang pasti Bian.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ