"Kenapa kau diam saja?" tanya Mike dengan lengan nakal yang mengacak rambut Devan. Remaja yang menekuk wajahnya itu pun langsung bergeser ke titik terjauh dan mengabaikan atensi pria di sampingnya.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan untuk ke sekolah. Devan masih melanjutkan kemarahannya pada Mike.
"Huh? Memangnya aku harus bicara apa?" sewot Devan. Keterdiamannya memang sedang mengingat kejadian rusuh mulai kemarin malam.
"Ya... Apa pun, kau bisa bercerita tentang wanita yang ada di foto itu, mungkin?!"
Mike mulai lagi! Pria itu seperti tak ada kapoknya dengan tingkah abai Devan tadi pagi. Remaja itu pun menutup telinga dan mengangkat kedua kaki setelah melepas sepatu kotornya. Kepalanya menelungkup tersembunyi diantara kedua lutut.
"Aku belum sempat melihatnya, kau tau itu kan?" balas Devan dengan suara lirih.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください