webnovel

Siapa yang menang menahan semua hasrat ini?

"Tentu Tuan Edwards, suatu kebanggaan bagiku bisa di undang lagi olehmu." Kataku dengan senyum manisnya.

"Menurutmu, apa yang membuatku mau mengundang dirimu lagi Nona?." Pertanyaan Edwards seperti jebakan, aku tak tau harus berkata apa. satu pertanyaan itu adalah apa yang aku pikirkan saat ini, aku juga ingin tau jawabannya. jadi aku tak bisa menjawab apapun, aku hanya menatap mata terang itu yang sedang terkena sinar mentari pagi.

"Mungkin karena kau belum memiliki wanita lain untuk malam itu." Jawabku dengan asal, Kopi di bibirku sudah terasa dingin. denyut nadiku juga terasa lebih cepat karena hawa panas dari tatapan mata Edwards begitu memabukkan. Rasanya aku seperti meminum Vodka dengan sangat banyak tadi malam..

"Karena kau unik, aku suka wanita yang tak banyak bicara dan menuntut. Sepertinya kau cukup bisa ku jadikan wanita bayaranku Choon-hee." Satu perkataan Edwards mampu membuatku melayang sampai langit ke tujuh, Tepat sekali!! ini kata kata yang inginku dengar sejak tadi malam.

Aku menjadi wanita bayaran khusu untuk Edwards Salvador Douglas, Jadi apa saja yang bisa aku dapatkan nantinya? Uang? Rumah? Atau Tubuh telanjangnya yang seksi itu? Sepertinya semua hal itu akan aku dapatkan jika berhasil membuatnya merasa nyaman dengan kehadiran diriku.

"Dengan senang hati, siapa yang tak mau menjadi wanita bayaran untukmu Tuanku terhormat." Kataku dengan sopan dan se-anggun mungkin, Aku menyesap lagi kopi yang sudah dingin itu. Walaupun sudah dingin, tapi sepertinya ini lebih nikmat karena kehangatannya sudah di berikan oleh Tatapan mata Edwards saat ini.

Kalian pernah merasakan basah di area sensitif? Rasa Basah itu terkadang tak nyaman jika di rasakan sendiri, tapi jika kau merasakannya pada orang yang tepat. Kau tau apa yang akan terjadi? Kau akan hancur lebur dan menjadi serbuk bunga yang dicintai oleh para kumbang! Dan kumbang itu adalah Edwards. Lelaki ini akan mencecap rasa manis dari tubuhku dan dia akan menikmati setiap kulit lembut di setiap incinya..

dan aku? Aku tentu saja akan bergelimang keringat dingin dan mulutku tak berhenti bersenandung desah yang kasar..

"Kau memang berbeda, apa panggilan yang tepat untukmu Nona? Kupu-kupu? Kelinci kecilku? Atau Singa kecilku?.", Tanyanya tiba tiba, aku memang tak mengerti obrolan seperti ini. Edwards selalu berkata menggunakan akal dan instingnya, aku yang tak punya pendidikan bagus tentu saja tak bisa mengikuti pikiran Edwards dengan cepat.

"Kenapa harus singa kecil?." Tanyaku pelan.

"karena mungkin saja kau akan menjadi besar dan memakan Diriku hidup-hidup.." Dia mengangkat sebelah alisnya lalu menurunkan celana boxernya secara perlahan

Mati kau Choon-hee!

Sang pangeran sudah memperlihatkan mahkota kebanggaannya saat ini, aku dapat melihat satu ciptaan Tuhan yang sangat sempurna dan juga perkasa.

Kalian bisa tebak apa itu? bayangkan hal-hal yang membuat kalian meremang di pagi hari, Satu barang yang mungkin akan membuat kalian menangis sebagai seorang perempuan, dan membuat kalian berteriak kencang saat barang itu di gerakan di dalam sesuatu yang hangat.

Kalian tau apa itu? Cinta saja akan kalah nikmatnya jika kalian rasakan.

Aku tak tau apa yang sebenarnya Edwards lakukan dengan memperlihatkan satu hal yang membuatku panas dingin, Bagaimana aku bisa baik baik saja. Ada satu makhluk Tuhan yang paling seksi di depanku, aku ingin sekali memangsanya dan membuatnya meminta hal lebih padaku.

Tapi apa yang sekarang aku lakukan? aku hanya duduk diam dan mataku terus berfokus pada satu hal yang setiap detiknya bertambah besar dan semakin terlihat urat-urat yang menonjol!.

Sialan!!n Edwards, apakah kau sedang menguji Kekuatan Nafsuku? Aku tak yakin akan menang dalam hal ini, tapi... Jika ternyata aku menang, apakah aku bisa meminta satu malamnya untukku? atau 12 jamnya bersamaku di atas tempat tidur tanpa beristirahat sama sekali?

Tentu itu akan menyenangkan bukan?

"Matamu indah Singa Kecilku, Kau bisa bertahan dan tetap diam. apakah kau menyukai seorang pria? Atau kau sama saja dengan istriku? Hanya menyukai harta milikku tapi kau menyukai perempuan?." Aku menelan ludah susah payah, kenapa pertanyaan Edwards selalu susah untuk di terima akal sehatku.

Dan apa katanya tadi? istrinya yang ternyata benar penyuka sesama jenis? uh.. Kenapa dia bisa begitu lancar mengatakan rahasia besar istrinya sendiri? Aku jadi bertanya-tanya, sebenarnya Kenapa Edwards tak menyentuh diriku semalaman? Apakah dia juga penyuka sesama jenis? Bisa jadi kan..

Edwards dan istrinya Sama-sama berbeda bentuk nafsunya, hingga membuat mereka tak bisa bersama. Tapi apa ini? kenapa dia bertanya bahwa apakah aku sama seperti istrinya? Hanya karena aku diam tanpa kau menyentuhnya.

Ckckckck..

Dia tidak tau bahwa aku ini adalah wanita dengan harga diri yang tinggi? Lebih tepatnya, aku tak akan meminta Sex pada lelaki yang tak akan memberikannya. aku menjaga diriku sebagai wanita yang di minta, bukan meminta..

itu adalah salah satu pegangan hidupku, Kalian tau? walaupun kita hanya wanita bayaran, bukan berarti kita tak punya peraturan dalam diri kita sendiri..

semua wanita berhak di hormati dan berhak membuat peraturan pada dirinya sendiri.

"Karena aku bukan wanita yang suka meminta apalagi memaksa Pria yang tak mau bercinta denganku, aku Tentu saja menyukai dirimu. setiap apa yang ada di tubuhmu, itu seperti Ancaman bagi kesadaranku, aku takut tak sadar dan membuatmu terpana. Tapi aku juga penasaran dengan Naluri Sex yang kau punya, kau sebenarnya menyukai perempuan? Atau?..." Aku membuka baju tidurku satu persatu, Membuka bra dan juga celana dalam.

Lalu aku membuka kakiku dengan lebar dan menatap matanya dengan pandangan sensual, kita lihat.. siapa yang tak bisa bertahan pagi ini, dia Seorang Edwards Salvador Douglas? Atau aku Choon-hee si wanita bayaran..

Kami sama sama telanjang saat ini, duduk di bangku yang saling berhadapan. Lalu membuka kaki lebar lebar, Sinar matahari membuat kami tak gentar dan saling menatap..

aku memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhku dan warna merah dari salah satu harta kebangganku, belum lagi dua buah apel yang sedang ranum di bagian dadaku, apakah Edwards bisa benar-benar menahan semua ini.

Dan lihat miliknya saat ini, semakin berdiri tegak meminta dipuaskan, luar biasa indah dan tentu saja membuatku meremang tak karuan.

Beberapa menit berlalu, kamu masih saja saling Menatap dan tak berbicara sama sekali. aku sudah meremas tanganku susah payah, sialan! Aku tak kuat.. bagaimana bisa aku baik baik saja saat aku sudah melihat emas yang berkilau di depanku? Edwards! Kau benar-benar lelaki luar biasa yang mampu membuat semua wanita bertekuk lutut..

Dunia bahkan tau bahwa kau tak bisa di taklukkan dengan mudah.

"Sepertinya kau sudah sangat basah, aku tak bertanggungjawab jika kau bermain sendiri." Setelah mengatakan hal itu Edwards bangun dari duduknya dan berjalan ke arah kamar mandi.

Aku yang sudah melihat pintu tertutup, hanya bisa menghela nafas pelan dan merapatkan kakiku lagi. apa katanya tadi? Dia bilang aku akan bermain sendiri? Dan lihat apa yang dia lakukan ketika masuk ke kamar mandi? pastilah dia memuaskan juniornya dengan tangan besarnya itu.

Ahh....

cobaan Hasrat ku benar-benar tak bisa di bayar oleh siapapun saat ini, aku harus bisa membuat Edwards tidur denganku, harus bisa!!

次の章へ