"Kau memang sialan Noel," geram Denis sembari beranjak meninggalkan ruangan rawat Nala. Semua yang ia takutkan terjadi dan itu semakin membuatnya merasa tidak akan ada kesempatan lagi. Ia hanya ingin memberi penjelasan dan untuk hasilnya biarlah menjadi urusan nanti. Denis beberapa kali memukul setir untuk mengungkapkan kekesalannya yang sejak tadi sudah menggunung.
Flash Back On
"Aku bosan," kata Nala.
"Kita ke taman?" tawar Denis.
"Setelah makan siang saja. Kau lama disini?"
"Asal kau tidak mengusirku."
Nala terkekeh pelan mendengar kata-kata Denis. Ternyata lelaki itu bisa juga bercanda meskipun wajahnya datar dan dingin. Begitu bathin Nala.
"Ada yang ingin aku katakan padamu." Denis sudah memantapkan hatinya. Ia akan mengatakannya sekarang dibanding tidak memiliki kesempatan. Sedikit khawatir jika Neol akan tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya.
"Bicaralah," Nala nampak mempersilakan dan tidak ada niat mencegah membuat Denis menghela napas pelan.
"Sayang!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください