"Gina ya? Yang mana ya? Gua gak tau," ucap Danu sambil mengingat-ingat.
"Yang itu lah. Dia dua angkatan di bawah kita sih. Eh, tau gak, dia udah punya anak dua loh. Gile ya. Orang-orang mah pada cepet. Si Ayuna, anaknya udah SD. Terus si Welas lagi hamil. Alisha rencana mau nikah."
Danu mengangguk. "Terus, lu nanya sama diri lu sendiri," potongnya. "Kapan giliran gua? Gitu kan."
"Gak juga," ucap Pradita sambil melebarkan matanya. "Gua sih belum kepikiran buat nikah. Santai aja lah. Lagian, gua masih pengen kerja, pengen cari uang yang banyak."
"Emangnya lu niat mau nikah usia berapa?"
Pradita mengedikkan bahunya. "Gak tau lah. Bebas. Kalau calon suaminya udah ada, ya gua tinggal nikah."
"Oh." Danu mengangguk. "Kalau gua yang jadi calon suami lu, lu mau gak?"
Pradita membeku sejenak mendengar pertanyaan Danu. Perlahan ia mendongak dan menatap Danu yang sedang menatapnya dengan wajahnya yang tampan. Tidak ada keseriusan dalam wajahnya. Danu pasti sedang bercanda.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください