Bara menginjakkan gas lebih dalam sehingga mobil pun melaju lebih cepat. Namun, secepat-cepatnya Bara membawa mobilnya, ia tidak bisa menghindari jalanan kota Bandung yang akan selalu macet di Dago pada Sabtu malam. Mobilnya terus merayap melewati antrian panjang kendaraan.
Tia meneleponnya lagi dan Bara langsung mengangkatnya. "Halo, Tia. Lu masih di sana kan ya?"
"Masih. Lu lama banget sih. Perasaan kampus lu deket sama daerah Dago."
"Iya ini super macet banget. Lu sabar ya. Kalau udah bisa maju, gua bakalan nyampe sepuluh menitan lagi lah."
"Serius? Duh, cepetan dong, Bar. Di sini gelap. Sialan banget tuh si Ken. Gua pengen cabik-cabik dia tau gak sih?! Kesel!"
"Sabar," ujar Bara. "Bentar lagi gua nyampe, oke. Lu diem di bawah lampu jalanan yang terang."
"Iya ini gua lagi duduk di deket biasanya tukang baso tahu langganan lu."
"Oke lah. Tunggu ya, Tia. Bye."
Via menoleh pada Bara dengan wajah yang agak masam. "Kamu deket banget ya sama temen kamu itu?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください