Bara mendengar suara berisik di luar. Sepertinya pamannya baru saja pulang. Namun, sepertinya pamannya tidak sendirian karena ia bisa mendengar suara lain; suara seorang wanita.
"Mas, yakin?"
"Ya, Andin Sayang. Keponakanku pasti udah tidur."
Bara menelan ludah. Ia mendengar suara ciuman yang seketika membuatnya merinding. Pamannya pasti membawa pulang seorang wanita.
Lalu terdengar suara orang menabrak pintu. Bara menunggu hingga suara ciuman itu menjauh, lalu ia memberanikan diri untuk mengintip keluar. Sepertinya koridor itu kosong. Ia berjalan tanpa suara menuju ke kamar pamannya yang berada di sebelahnya.
Sial! Pintunya belum tertutup sempurna. Bara mengintip ke sana dan melihat pamannya sedang sibuk membuka kemejanya sambil mencium seorang wanita yang sudah bertelanjang dada. Bara bisa melihat tubuh wanita molek itu dengan sejelas-jelasnya.
Ia menahan napas dan tercengang melihat kejadian vulgar tepat di depan matanya sendiri.
"Bara?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください