Akhirnya, permainan bola voli diganti dengan murid yang lain. Pertandingan kali ini tidak seseru pertandingan tim Pradita melawan tim Arini. Ia masih bersyukur karena Pak Andi tidak memberikan hukuman karena telah bertengkar saat jam pelajaran olahraga.
Pradita duduk di tribun sambil memperhatikan Danu yang sedang merangkul Arini. Sekarang Arini sudah mau minum. Ia sedang meneguk botol minum yang diberikan oleh Danu padanya.
Ayuna menepuk bahu Pradita. "Udah gak usah diliat."
"Gua ngerasa bersalah, Yun," ujar Pradita jujur.
"Ya, gua paham," ujar Ayuna. "Dia bertindak seolah-olah dia jadi korban. Ya, emang dia korban sih, tapi yaa bukan salahnya juga. Muka dia emang imut-imut kayak marmut. Lah salah Pak Andi juga, marmut lucu gitu disuruh maen voli. Gua pikir dia bisa maen, eh taunya kaga. Lembek banget lagi."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください