webnovel

Dikolam renang

Ihsan sengaja tidak mematikan ponselnya mulai hari ini,setelah seminggu smartphone itu disilent.Ihsan segera bangkit melihat siapa yang menelepon.Ihsan melihat nama yang tertera diponsel,Kak Silvy sedang melakukan video call.

Ihsan segera memakai kaos oblongnya,dan sesaat lalu menerima panggilan video itu.

Wajah lucu dan tampan keponakannya itu terlihat dilayar kaca ponselnya.

"Assalamualaikum Om ELang"sapa Arjuna dengan wajah ceria.

"Waalaikum salam jagoan kecil,"Juna koq teleponnya malam sih?"jawab Ihsan heran.

"Lagian Juna sudah telepon dari siang,tapi tante Aira tidak telepon juna."bocah itu

merajuk kesal.

"Jadi tante Aira saja yang dikangenin?om Elang tidak?"Ihsan menggoda Arjuna

"Juna mau tante Aira,tanteeee....."Arjuna berteriak,matanya mencari cari Aira.

Kemudian Aira muncul dengan memakai daster warna ungu dan duduk disamping suaminya.

"Hai sayang..apa kabar keponakan tante?"

Aira menyapa lembut.

"Tante kapan sih.....kerumah juna?"juna kelamaan nih nunggunya"Arjuna merajuk dengan wajah cemberut.

Aira mengatakan kalau minggu depan dia sudah mulai kuliahnya,dan akan ke rumah Arjuna setelah pulang dari kampusnya. Anak itu manggut manggut,seolah mengerti apa yang diucapkan oleh tantenya.Arjuna tersenyum puas,mendengar jawaban Aira.

Setelah menutup video callnya dari Arjuna, Aira meletakkan smartphone milik Ihsan diatas nakas tempat tidurnya.Aira duduk disamping Ihsan dan menyandarkan diri ke dada bidang suaminya.Ihsan memeluk Aira dengan mesra,mereka berpelukan dan tertidur hingga pagi menjelang.

Keesokan harinya,Aira dan Ihsan berolah raga pagi dengan jogging didepan kolam renang,tidak jauh dari taman air mancur.

Aira melihat mama dan papa juga sedang jogging pagi berdua.Mama melambaikan tangannya pada Aira dan Ihsan,keduanya meghampiri mama dan papa.

Jogging adalah salah satu cara yang baik untuk membentuk massa otot, membakar kalori,mengurangi jaringan lemak tubuh, dan menjaga kesehatan jantung.Bahkan lebih efektif membakar lemak perut bila dibanding angkat beban.

Selesai berolahraga pagi,Aira pergi ke dapur

dan menyapa para asisten rumah tangga.

Ketiga asisten itu mengangguk sopan,lalu bik Inah menawarkan menu sarapan pagi kepada nona mudanya.

"Non Aira mau sarapan apa hari ini,akan saya buatkan,sekalian dengan sarapan den Airlangga"tanya bik Inah dengan sopan.

"Apa saja bik,yang penting halal" Jawab Aira renyah dan sopan kepada bik Inah.

"Baiklah non.."bik Inah tersenyum senang.

Kemudian Aira menemui Ihsan suaminya yang sedang duduk diteras depan bersama mama dan papa.Mama bertanya tentang bulan madu anak dan menantunya.Ihsan mengatakan kalau dirinya menyerahkan kepada Aira,tetapi Aira tidak ingin pergi kemana mana,mungkin Aira akan ikut dengannya ke Bandung.

Setelah sarapan bersama,papa dan mama pergi ke rumah sakit setelah beberapa hari ini cuti.Pak Sukirman sudah siap didepan mobil sedan mercy hitam itu,dan membuka pintu mobil untuk papa dan mama.

Aira mencium punggung tangan papa dan mama mertuanya itu dengan hangat.

"Hati hati ya pa,ma"ucap Aira.

"Iya sayang.."jawab mama,papa hanya tersenyum renyah kepada menantunya.

Aira dan Ihsan sedang duduk diruangan keluarga,mereka menonton televisi dengan santai.Aira membicarakan tentang Kartu Rencana Study atau KRS kepada suaminya.

Ihsan menyarankan agar Aira mengambil jadwal kuliahnya seefisien mungkin.Supaya tidak bentrok dengan mata kuliah lain.

Aira meminta bik Asih untuk mengambilkan laptop dikamarnya.Kartu rencana study itu bisa diurus secara online,sehingga Aira tak perlu repot datang ke kampus,dan Ihsan suaminya bisa memberi masukan masukan,

kepada dirinya mata kuliah apa yang lebih dulu diambilnya.

Aira sangat senang mendapat saran dari suami tercintanya itu.Gadis cantik itu kian mengagumi Ihsan yang tampan dan genius.

Dalam hatinya Aira merasa bangga memiliki Ihsan,dan bersyukur suaminya itu sangat memperhatikan urusan kuliahnya.

Pemuda itupun telah melunasi semua biaya

semesternya,Aira merasa tidak enak hati.

Tetapi Ihsan meyakinkan istrinya,bahwa dirinya sudah menjadi tanggung jawabnya. Aira tidak boleh merepotkan ayah dan ibu lagi,sejak dia resmi menjadi istri Ihsan.

Aira menunduk terharu,mendengar semua ucapan suaminya.Ternyata Ihsan sangat dewasa cara berfikirnya,Aira mengucapkan terima kasih kepada suaminya.Ihsan hanya tersenyum dan mengembalikan ucapan Aira yang kemarin.Tidak ada kata terima kasih dalam cinta,Aira menjadi tersipu malu.

Ihsan juga memberikan Aira nafkah lahir,

meskipun segala semua keperluan hidupnya sudah tercukupi dirumah ini.Ihsan memberi uang kepada Aira dari profit rumah sakit yang sudah menjadi hak miliknya.Melalui transfer rekeneing bank,agar Aira istrinya dapat menggunakan uang itu kapan saja Aira membutuhkannya.

"Sayang,besok kita pergi ke Bandung." ucap Ihsan sambil mengelus rambut Aira.

"Lho...katanya hari kamis,kenapa berubah mas?"Aira bertanya dengan nada heran."

"Kita bulan madu disana ya,?"ucap Ihsan,

lalu dia membisikkan sesuatu ditelinga Aira

"Siapkan dirimu untukku,baby"

"Mas,sudah mulai genit ihhh..."ujar Aira.

Gadis itu mencubit pinggang suaminya.

"Kamu yang buat aku jadi genit sayang,

bertanggung jawablah!"bisik Ihsan dengan senyum jahilnya.

"Baiklah,dokter cintaku" Aira menggoda.

Ihsan yang tergoda itu langsung menarik tangan Aira dan mendekapnya erat,Ihsan mulai mencium leher istrinya dengan nakal.

Aira merasa kegelian,lalu Aira mencari akal agar dirinya lepas dari suaminya itu.Aira mencium bibir suaminya,hingga Ihsan lupa daratan.Saat Ihsan lengah, Aira berlarian untuk menghindari suaminya.

Ihsan menyadari kalau istri cantiknya itu sedang menggodanya,lalu Ihsan mengejar Aira yang terus berlari.Gadis cantik itu seperti kelinci yang menggemaskan,Aira bersembunyi ditepi kolam renang didalam rumah,jantungnya berdetak tidak karuan,

nafasnya tersengal.

Aira bersandar di jendela,memejamkan matanya dan mulai mengatur nafasnya.

Pada saat bersamaan,Ihsan mendekatinya dengan mengendap endap agar Aira tidak mendengar suara langkah kakinya.Ihsan memeluk Aira dari belakang,Aira merasa terkejut dan hilang keseimbangan.Mereka berdua jatuh kedalam kolam renang.

"Byyyaaarrrrr"Suara keras itu menggema dan membuat para asisten rumah tangga terkejut,Bik Inah berlari dan mendekati arah suara yang berasal dari kolam renang.

Betapa terkejutnya bik Inah melihat tuan muda dan nona mudanya kecebur dikolam renang itu, dia segera mengambil handuk untuk kedua pengantin itu.

Aira dan Ihsan basah kuyup,keduanya tak bisa menahan ketawa lagi dan terpingkal pingkal.Mereka saling mencipratkan air ke muka masing masing,Ihsan merasa gemas melihat bibir Aira bergetar kedinginan,lalu dia memeluk istrinya dan melumat bibir itu memberi kehangatan.

Bik Inah dan bik Asih yang melihat adegan kemesraan didepan mata,saling pandang, dan segera berbalik arah.Kedua asisten itu terperanjat tuan dan nyonya mereka telah berada dihadapannya.

"Ada apa bik,kenapa dengan kalian"mama bertanya lebih dulu kepada bik Inah senior dirumah itu.

"Anu nyonya.....anu..." bik Inah tak dapat melanjutkan ucapannya,bibirnya terasa kelu,ibu jarinya menunjuk ke arah kolam renang.

Papa yang melihat gelagat kurang baik itu, langsung berjalan menuju kolam renang.

Papa memberi isyarat pada mama agar tak bersuara.Kedua orang tua itu menyaksikan Aira dan Ihsan sedang berciuman di dalam kolam renang.

"Hahahaha...kelakuan Airlangga dengan istrinya mirip sekali dengan kita dulu.Papa tertawa senang,mama tersenyum melihat mereka.Lalu mama mencubit lengan papa.

"Airlangga...cepat bawa Aira naik,nanti dia kedinginan!"suara mama membuyarkan kemesraan mereka.

Aira tersipu malu melihat papa dan mama, sedang berdiri didepan mereka.Lalu Ihsan menggendong Aira dan membawanya naik keatas, dan menurunkan Aira dengan hati hati.Mama memberikan handuk untuk Aira dan Ihsan,mereka segera mengeringkan tubuhnya.Ihsan membawa Aira kedalam kamarnya,dan mengunci pintu.Mereka tak keluar kamar lagi hingga waktu malam tiba.

☆☆☆☆☆

次の章へ