webnovel

Chapter 13: Chaotic

"KENAPA LO GAK NOLONGIN DIA? KENAPA SINB KENAPA?? LO SEHARUSNYA YANG DI TEMBAK. BUKAN ABANG KANDUNG GUE, LO...." Chaeryoung langsung memeluk Ryujin erat dan mengusap punggungnya, "Daddy.." Ryujin langsung menatap tangan Chaeryoung yang melingkar di perutnya dan mengusap punggung tangannya. "Ryujin, gue..." Chaeryoung langsung memeluk Ryujin erat "daddy mau keluar dulu ya princess, mau tenangin diri" Ryujin langsung menghapus air matanya dan menghembuskan nafas nya kasar.

Robert yang melihat punggung Ryujin bergetar langsung menatap Chaeryoung "kau temani tunangan mu" Chaeryoung langsung menggeleng "daddy buat Chaer takut kalo lagi marah" Jennie langsung mengusap punggung Chaeryoung. "Biarin gue aja yut, yang temenin Ryujin" Robert langsung mengangguk. Robert langsung menghembuskan nafas nya kasar lalu menatap Pacar Author yang menggenggam tangan Author erat.

"Istirahatlah" Pacar Author langsung menggeleng, Robert langsung menghampiri Pacar Author dan mengusap punggungnya, "aku yang akan menjaganya" Pacar Author langsung menatap Robert. "Makan, tidur dan berganti pakaian" Robert langsung memberikan senyuman terbaik nya "senyum lo sama Author mirip" Robert langsung tertawa kecil. Chaeryoung bisakah kau temani kakak ipar mu?" Chaeryoung langsung mengangguk.

SinB langsung menatap kosong Author "itu juga berlaku untukmu" SinB langsung menggeleng, "gue gak mau" Robert langsung duduk di sebelah SinB lalu menatap Author sedih. "Dia sedang berjuang, SinB. Dia tidak akan memilih hal yang konyol" SinB langsung menggeleng, "gue yang salah" Robert langsung menepuk-nepuk SinB lalu menghembuskan nafas nya kasar.

Robert langsung menghembuskan nafas nya. "forensik telah melihat CCTV dan testimoni mu benar" SinB langsung menghembuskan nafas nya, "tapi mereka memasukkan kalia berdua kedalam blacklist karena kalian mencuri dan meninggalkan tempat kejadian perkara" SinB langsung mengangguk. "Terakhir..." SinB langsung mengelap air matanya menggunakan punggung tangannya, "dia bilang... kalo udah selesai sama ini semua, lo balik ke tempat asal lo, dia janji bakal neraktir gue gule maryam" SinB langsung menghembuskan nafasnya. "Gue.... makan roti maryamnya kebanyakan terus dia yang gendong gue di punggung, pas ada orang tanya 'itu anaknya pak?' Dia masa ngejawab.." Robert langsung mengusap punggung SinB.

"'Bukan pak, ini adek saya gak bisa jalan kesian katanya kakinya pegel. Sebener nya sih pengen saya buang tapi ntar dia gak dapet warisan' dan itu pertama kalinya gue denger dia ketawa sampe gak berhenti-berhenti" Robert langsung menghapus air matanya menggunakan jempol nya "dan di hotel... gue" Robert langsung menghembuskan nafas nya. "Aku mengerti" Robert menahan tangisan nya.

"Dan sekarang.... lebih baik kau beristirahat, biar aku yang menjaganya, aku tau kau belum terbiasa apa yang terjadi satu minggu yang lalu" SinB langsung menyemprot ingusnya dan membuangnya di tempat sampah. Eunha langsung membuka pintunya, "Robert... ada Jessica mau masuk. Katanya ada urusan penting" Robert langsung menyuruh Eunha untuk mengijinkannya masuk.

"Ada apa?" Jessica langsung menatap Author lalu memberikannya hormat, "jaminan Limario sudah di bayarkan" Robert langsung meninju temboknya dan menggeram. "Clemont sialan" Jessica langsung menghembuskan nafas nya kasar. "Apa tidak ada jalan lain?" Jessica langsung mengendik kan bahunya, "apa adikmu sudah mengetahuinya?" Jessica langsung mengangguk.

"Dia lagi di obatin sama dokter" Robert langsung menghembuskan nafas nya, "kau ikut dengan kami ke Indonesia" Jessica langsung mengerutkan kening nya, "kenapa? Visa kami akan berakhir 3 hari lagi, jadi kami akan pulang ke Indonesia" Jessica langsung mengangguk, "kalian kenapa gak minta perpanjangan visa" Robert langsung menyetel TV dan mengeraskan volume nya.

"Anak-anak yang mengajari ku" Jessica langsung mengangguk."Polisi Swiss dan NSA akan melakukan penyelidikan gabungan terkait perampokan LCH yang..." Robert langsung mematikan TV nya dan menghembuskan nafas nya. "Kita tidak bisa pergi ke Swiss untuk sementara waktu karena seseorang telah mencuri LCH dengan begitu brutal nya hingga menjatuhkan banyak korban jiwa" Jessica langsung menghembuskan nafas nya kasar.

"Rencana lo apa?" Robert langsung menatap Author sedih, "aku akan menunggu sampai dia benar-benar bangun dan mengajari ku bermain game" Jessica langsung tertawa kecil lalu menghembuskan nafas nya. "Ku dengar kau mempunyai anak?" Jessica langsung mengangguk.

"Minju, Minju Jung" Robert langsung mengangguk, "apa kau bersepupu dengan Eunha?" Jessica langsung mengangguk "yang mulia" anak buah Jessica langsung membungkuk hormat sementara Robert langsung menatap seluruhnya curiga. "Dia bisa dipercaya" Robert langsung mengangguk, "sehabis ini... ada rapat" Jessica langsung mengangguk, "iya ntar gue nyusul" Yuri langsung menutup pintunya lalu menghembuskan nafas nya kasar, "kalau begitu.." Robert langsung mengangguk "tunggu.." Jessica langsung berhenti lalu menatap Robert. "Tolong awasi sekertaris mu, aku menaruh curiga kepadanya" Jessica langsung mengangguk. "Terima kasih atas perhatiannya, yang mulia" Robert langsung menatap Author "bangunlah kau, aku merindukan bermain game dengan mu" Robert langsung duduk di sofa dan menyandar kan punggunya, lalu memejamkan matanya.

Jakarta, Indonesia 2020 AD

"Pak, mohon maaf sebener nya kenapa? Kok gak bisa di pindah?" SinB langsung menghembuskan nafas nya kasar dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal, Robert yang sedang membaca bukunya hanya bisa mendengarkan Wendy yang sedang marah. "Saya tidak akan menggunakan jasa bapak lagi!" Wendy langsung mematikan sambungan telpon nya lalu duduk di arm chair sebelah Sowon.

Wendy langsung mencari nomer di hapenya sambil memakan roti bakar, "Author kapan di pindah?" SinB langsung mengendikkan bahunya, "gak tau" Robert langsung menutup bukunya lalu menghembuskan nafas nya kasar. "Ayok kita adakan rapat" Robert langsung berjalan menuju meja bundar yang berada di tengah perpustakaan SinB langsung menggeret kursi nya dan duduk. "Aku yang akan menggantikannya untuk sementara..." Robert langsung mengacak-acak rambutnya "seharusnya aku mengikutinya!" Robert langsung menggebrak meja tersebut.

SinB, Sowon, dan Wendy langsung menghembuskan nafas nya kasar "please, jangan salahin diri lo sendiri" Robert langsung menyender kan punggungnya, "apa kau mempunyai whisky?" SinB langsung memanggil butler nya. "Tolong, bawakan Whisky, dan bawa dua gelas kosong" Robert langsung menatap SinB bingung, "gue belom legal sih.. tapi bodo ametlah" SinB langsung duduk di samping Robert lalu menghembuskan nafas nya. "Iyaaa... tenang aja" SinB langsung membuka aplikasi Instagram nya.

London, United Kingdom 1802 AD

Sam langsung merubuhkan patung yang sudah setengah jadi lalu menghampiri Thomas yang menunduk takut, "kau...." Sam langsung menusuk salah satu anak buah Thomas menggunakan belati biasa, "mengapa kau bilang, kau tidak menemukan benda yang hilang!?" Sam mencabut belati miliknya dan menatap anak buah Thomas "cari sampai dapat, atau aku akan membunuh mu dengan tangan ku sendiri" Elizabeth langsung menghapus air matanya lalu menghembuskan nafas nya kasar. "Sam" Elizabeth langsung menghampiri Sam lalu memeluknya. "Ada apa Elizabeth?" Elizabeth langsung memejamkan matanya dan menghembuskan nafas nya, "aku ingin pergi ke Paraguay, apakah kau mengizinkan ku untuk pergi?" Sam langsung mengangkat satu alis nya.

"Paraguay?" Elizabeth langsung mengangguk, "apa aku tidak diizinkan?" Sam langsung menggeleng, "tidak... hanya saja, ini tidak biasa. Ada apa?" Elizabeth langsung mencium pipi Sam dan menunjukkan senyum palsu nya, "aku ingin berjalan-jalan, aku bosan" Sam langsung mengangguk. "Mengapa kau tidak berlibur ke Chelsea, New Castle, atau kau bisa pergi ke Manchester?" Elizabeth langsung menggeleng.

"Aku bilang, aku sedang bosan Sam" Sam langsung menghembuskan nafas nya dan menggaruk tengkuknya "apa aku boleh ikut?" Elizabeth langsung menggeleng "kau harus menjadi wanita jika kau ingin ikut" Sam langsung tertawa kecil lalu menggigit pergelangan tangan Elizabeth. "Baiklah, ku izinkan. Kapan kau akan berangkat?" Elizabeth langsung tersenyum tipis, "malam ini" Sam langsung mengerutkan kening nya.

"Mengapa terlalu terburu-buru?" Elizabeth langsung mengalung kan lengannya di leher Sam, "agar besok pagi bisa menikmati perjalanan dan..." Elizabeth langsung mendekatkan wajahnya di telinga Sam, "aku bisa menjemur tubuh ku" Sam langsung mengeluarkan smirk nya. "Baiklah, ku izinkan" Sam langsung melepaskan kalungan tangan Elizabeth lalu mencium punggung tangannya.

"Aku akan pergi ke New Castle untuk beberapa hari, ku harap kau saat itu sudah pulang" Elizabeth langsung mengangguk, "baiklah, aku akan pergi ke New Hampton" Sam langsung menatap mata Elizabeth lalu tersenyum, "aku berangkat" Sam langsung keluar dari kamarnya lalu menghampiri Wells yang berjalan. "Wells" Wells langsung berhenti lalu berbalik menghampiri Sam "aku minta, tolong jaga Elizabeth selagi aku tidak ada" Wells langsung mengangguk takut.

"Baiklah, aku akan berangkat" Wells langsung berjalan menuju kamarnya, dirasa Sam dan para pengawal nya sudah pergi, Wells langsung mengetuk pintunya dan Elizabeth langsung membuka pintunya, "ayok" Elizabeth langsung mengangguk.

.

.

.

.

.

.

Jakarta, Indonesia 2020 AD

SinB langsung meregangkan otot-otot nya yang kaku lalu menatap ke sampingnya, "Eunha?" SinB langsung melihat dirinya keadaan kamarnya lalu menghembuskan nafas nya. SinB langsung merasakan pusing yang teramat sangat di kepalanya, "sayaaang?" SinB langsung menengok ke belakang dan mendapati Eunha yang sedang melilitkan selimut di tubuhnya. "Kamu kenapa?" SinB langsung mengerutkan kening nya, "kamu.... ngapain kaya gini?" Eunha langsung menatap SinB bingung, "masa gak inget" SinB langsung menggeleng

Eunha langsung tersenyum jahil, "apa perlu aku ingetin?" Eunha langsung melepaskan lilitan selimutnya "oke-oke aku udah inget, udah inget kok" Eunha langsung mencium pipi SinB. "Jadi... aku yang pertama?" Eunha langsung mengangguk lalu memeluk SinB erat.

*tok...tok...

SinB langsung mengambil kaos nya dan celana boxer nya lalu ia berjalan menuju pintu dan membukanya, "bangunlah" SinB langsung menatap Robert bingung, "kita akan berangkat ke Mexico hari ini. Dan kau..." Robert langsung mengintip terlihat Eunha yang hanya mengenakan kaos SinB. "Aku tidak percaya jika kau mesum" Robert langsung menutup pintunya keras.

"Sayang??" SinB langsung mendengus kesal, "i-iya?" SinB langsung menengok ke belakang dan menatap Eunha, "ada apa?" SinB langsung menggaruk rambutnya, "kita harus mandi sekarang, soalnya hari ini kita harus pergi ke Mexico" Eunha mengangguk.

"Dimulai sekarang?" SinB langsung mengangguk, Eunha langsung merasakan nyeri di area bawahnya, "ehehehe... terpaksa mandi bareng deh" SinB langsung menggendong Eunha ala bridal style menuju kamar mandi.

.

.

.

.

.

.

Mexico City, Mexico 2020 AD

SinB langsung melihat iWatch nya dan menghembuskan nafas nya kasar. "Lo udah telpon rental mobil nya?" SinB langsung menggaruk rambutnya lalu menghembuskan nafas nya, "gue udah telpon tapi ya gak diangkat-angkat" Ryujin langsung menggeram. "Taxi!" Sebuah taxi langsung menepi tepat di depan Ryujin "gue duluan!" Ryujin langsung masuk kedalam taxi tersebut bersama Chaeryoung dan Jennie.

Robert langsung menghembuskan nafas nya kasar, "Wendy, apa kau sudah membayar?" Wendy mengangguk, "di tipu gue!" Jihyo langsung mengusap punggung Wendy. "Terus gimana?? Gue cuman bawa 100 juta" SinB langsung mengambil dompetnya dan melihat uang yang ia tukarkan. "Kita cuman bisa nginep di motel" Eunha langsung mengusap punggungnya.

"Yaudah, sekarang kita gimana nyarinya?" SinB langsung mengeluarkan hape nya lalu membelalakan matanya, "mampus dah" SinB langsung mencari hape nya ke dalam kantong celananya, lalu menghembuskan nafas nya. "Hape gue kek nya ketinggalan di rumah" Sowon dan Wendy langsung menghembuskan nafas nya kasar. "Gue sama Sowon belom paketan lagi" Eunha langsung memberikan hape nya kepada SinB.

"Pake hape aku aja" SinB langsung menghembuskan nafas nya dan "makasih sayang" Eunha langsung mengusap punggungnya, "coba kalo ada Author, gak akan keleleran kaya gini kita" Sowon langsung mengangguk setuju, "Sowon, Wendy berhentilah" SinB langsung mendengus kesal langsung mencengkram kerah Sowon dan memepetkan nya di tembok. "Bilang kalo ini salah gue, CEPET!! AYOK BILANG!!!" Eunha berusaha melepas cengkraman SinB di kerah Sowon.

"Sayang udah" Wendy langsung memisahkan mereka berdua langsung mendapat pukulan di pipi kanan nya "AYOK BERANTEM SINI" SinB, Wendy, dan Sowon langsung baku hantam.

.

.

.

.

.

.

SinB, Sowon, dan Wendy langsung mengambil gadget mereka lalu Robert langsung menghampiri mereka bertiga, "kalian pikir apa aku tidak marah?" Robert langsung menatap tajam ketiga remaja tersebut yang sudah babak belur, "apa kalian aku pikir tidak sedih?" Ryujin langsung mengusap punggung Eobert, "inget darah tinggi yut" Robert langsung duduk dan menatap tajam ketiga orang di depannya lalu menghembuskan nafas nya kasar.

"Aku khawatir dengan keadaan cucu ku, aku sedih, dan aku marah! Tapi aku bisa melihat situasinya! Lalu, ini kesalahan siapa??! KESALAHAN KU, INI SEMUA SALAHKU KARENA AKU TIDAK MENGIKUTINYA!!!" Ryujin langsung mengusap punggung Robert dan menghembuskan nafas nya "udah yut, udaaaah..." Robert langsung menghembuskan nafas nya, "aku sudah muak dengan sifat ke kanak-kanak kan kalian" Robert langsung menghembuskan nafas nya kasar.

"Kalian berdua, Sowon dan Wendy" Sowon dan Wendy tidak berani menatap Robert, "kalian berdua seharusnya jangan terus menyalahkan SinB, SinB sudah berusaha sebaik mungkin! Itu juga berlaku untukmu Ryujin Anderson" Ryujin hanya berdehem "terutama kau Sowon, kau adalah pangeran. Pangeran seharusnya tidak akan melakukan hal yang ke kanak-kanak kan seperti ini!" Robert langsung menghembuskan nafas nya kasar.

"Lalu SinB" SinB langsung mendongakkan kepalanya, "kau seharusnya bisa mengontrol emosi mu, kau tidak seharusnya begitu" Robert langsung menghembuskan nafas nya, "gue punya rumah di sini, dan bentar lagi ada mobil yang bakal ngejemput kalian. Itu guide sekaligus supir" Ryujin langsung berdiri dan menggenggam tangan Chaeryoung, "gue sama Chaer mau ke hotel dulu" Jennie langsung memutar matanya malas. "Gue ikut boleh?" Ryujin langsung mendengus kesal lalu menggeret lengan Jennie.

"Dan sekarang, aku ingin melihat kalian bertiga berbaik kan" Sowon, Wendy dan SinB langsung membuang mukanya "mereka berdua dulu lah, gue gak salah apa-apa" Sowon langsung menoyor Wendy, "enak aja, noh Mbih duluan yang mukul" SinB langsung mendengus kesal. "Kalo Sowon gak mancing duluan, kalo gak ada yang mancing ya ngapain gue marah" Robert langsung mendengus kesal

"Jika kalian bertiga tidak bermaaf-maafan sekarang, aku akan memenggal kepala kalian. Persetan dengan kantor polisi dan pengadilan" Sowon, Wendy, dan SinB langsung berjabat tangan "yang penting itu adalah awal yang bagus" Robert langsung berdiri langsung menepuk bahu ketiganya dan menepuk-nepukan pundak mereka bertiga, "sekarang, ayok istirahat. Aku lelah, kalian juga perlu beristirahat kan?" SinB, Sowon, dan Wendy langsung mengangguk.

Bonus Scene...

Jessica langsung membuka pintu kerja Yuri pelan, "maafkan aku, tuan Clemont. A-aku akan membunuhnya" Jessica langsung menutup mulutnya dan menutup kembali pintunya, Jessica yang ingin kabur, tidak sengaja menyenggol vas bunga "siapa itu???" Jessica langsung bersembunyi di belakang sofa ruang tunggu.

Yuri langsung melirik ke kanan dan ke kiri langsung menghembuskan nafas nya lega, "mungkin angin, tapi gak ada siapa-siapa. Jangan-jangan bener lagi yang dibilang sama Hyoyeon, kalo di sini banyak hantu nya" Yuri merinding karena takut dan langsung membenarkan vas bunga tersebut, Jessica langsung mengambil hape nya dan langsung mengechat Yuri sebagai alibi. "Lebih baik beliin bu bos kopi dulu, baru lanjut kerja" Yuri langsung mengeluarkan aplikasi WA nya dan berjalan keluar menuju Starbucks.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YANG SIDER GUA DOAIN SEMOGA DAPAT HIDAYAH UNTUK MENEKAN TANDA BINTANG, HARGAI KAMI PARA AUTHOR YANG SUDAH BERUSAHA MENUANGKAN IDENYA DALAM BENTUK TULISAN :). Maafkan jika tidak nyambung.

次の章へ