"Kenapa ibu mau ke sekolah kami?" Tanya Ratu setelah berhasil meredakan tersedaknya. Kalau ibunya ke sekolah maka gosip seputar Ratu yang pernah menghajar genk sekolah akan sampai ke telinga ayahnya. Dan, kelanjutannya sudah bisa ditebak. Ayahnya akan memberikannya pengawal setiap hari agar Ratu tetap aman dan tidak berbuat nekad.
"Kenapa tidak boleh? Apakah aku masih ibu kalian meskipun ibu masih mengalami amnesia? Ibu jadi sedih mendengarnya." Calista memasang wajah murung pura-pura bersedih, sambil menghela napas berat seolah-olah sedang menjadi sosok ibu yang terabaikan oleh anak-anaknya sendiri.
Ketiga anak-anaknya saling menatap satu sama lain. Kehadiran ibunya di tengah-tengah mereka bukan untuk mengawal sampai ke sekolah, apalagi sampai berkenalan dengan guru wali kelas mereka. Kalau ini sampai terjadi, bukan tidak mungkin mereka akan menerima banyak kritikan dari ibu mereka.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください