Jhonny meninggalkan Jenny yang sedang berjuang untuk tidak mencucurkan air mata mendengar semua ucapan Jhonny. Mengapa hatiku begitu terasa nyaman dan penuh kebahagiaan mendengar semua ucapannya? Apakah aku … sudah mulai suka padanya? Gumam Jenny dalam hati.
Jhonny duduk terdiam didalam mobil jeepnya dengan perasaan tidak menentu.
"Apa-apaan ini? Kenapa aku melamarnya? Tadinya kan aku hanya ingin mengajaknya berkencan saja. Kenapa aku jadi mengajaknya menikah? Aaarggghhh." Pria bertato itu memukul-mukul setir kemudi yang untungnya mesin belum dihidupkan sehingga tidak menimbulkan kebisingan. Jhonny pun langsung menghidupkan mesin dan memacu mobilnya menuju markasnya, setelah selesai menenangkan pikiran untuk beberapa saat.
Mobilnya melewati kafe dimana Jenny masih terlihat duduk dikursinya semula di dekat jendela. Jhonny sempat melihat sekilas dokter muda itu mengusap matanya yang seperti habis menangis.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください