Ginnan pun memilih satu tempat dari buku tour guide itu. Namanya Museum Stedelijk Amsterdam. Itu adalah museum desain dan kontemporer yang ada di sana. Mungkin karena melihat foto gedungnya yang teramat megah, Ginnan mendadak jadi ingin berkunjung.
"Kau yakin mau ke tempat itu terlebih dahulu?" tanya Renji.
Hanya saja pria itu sepertinya beda pendapat. Terlihat jelas bagaimana wajahnya jadi berkerut-kerut saat Ginnan ingin ke tempat ini dan itu. Sebab, entah sadar atau tidak... Ginnan memilih beberapa museum sekaligus untuk dijelajahi.
"Hm. Memang kenapa?" tanya Ginnan balik.
"Semuanya museum," kata Renji. "Kau kan hanya bisa melihat benda kuno di sana. Bukan untuk refreshing atau apa."
Walaupun perkataannya memang benar, jelas Ginnan tak ingin malu ketika menyadari segalanya.
"Heh... Aku suka kok," kata Ginnan. "Memang kau ada rekomendasi lain?" tanyanya. Tapi bus mereka sudah sampai tujuan saat Renji menyebutkan tempatnya. "Wah... The Jordaan?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください