webnovel

CH.78 Keniatan Berlebihan

Beberapa hari ini aku tidak keluar dari kamarku. Aku keluar kalau hanya urusan penting seperti mandi dan makan saja. Bahkan diriku tidak pernah pergi keluar dari tempat penginapan ini. Biarkan rumor itu menenang dulu agar tidak banyak masalah yang muncul.

Sebagai gantinya aku hanya berlatih sihir di kamarku sendiri. Seperti biasa ketika tidak ada hal aneh yang muncul, mereka bertiga kepribadianku itu juga tidak akan muncul. Kurasa itu tidak masalah, justru sangat membantuku. Yang perlu disyukuri itu mereka tidak datang untuk meminta tolong, tentu saja, mereka hanya menumpang di tubuhku, otomatis kalau mereka ingin melindungiku.

"Sudah berapa hari ini aku tidak pergi keluar sama sekali. Aku menghindari kontak dengan siapa pun." aku membantu diriku dengan sihir yang ada.

Tenang saja, sihir yang kupakai adalah sihir yang benar-benar aku bisa kontrol sepenuhnya. Terkadang aku menggunakan sihir Air untuk mengunci pintu itu. Ingat bahwa di tempat ini tidak pernah adanya yang namanya kunci mengunci. Jadi aku sebagai berhati-hati ekstra, aku menggunakan sihirku untuk melindungi diri sendiri.

Namun sekitar lewat 10 hari dari kejadian waktu itu, aku akhirnya keluar juga. Oh ya, ngomong-ngomong aku memperpanjang waktu lama aku menginap. Itu semua juga karena aku tidak bisa kemana-mana juga.

"Aku harus pergi mencari mama. Uangku sudah cukup banyak, tetapi kurasa aku berburu saja sekali lagi. Kalau takdir memperbolehkan aku pasti akan kembali ke kota ini lagi."

Menggunakan tudung kepalaku seperti yang waktu itu, aku meninggalkan tempat ini. Karena kalau kembali ke Guild itu akan langsung memancing perhatian, maka kali ini aku berburu saja lebih dulu. Juga katanya aku mendapat uang dari jumlah hasil buruanku bukan? Kalau bisa aku jual juga hasil dari sisa mayat monster yang sudah kukumpulkan dari dulu.

Kalau aku lewat jalan biasa aku takutnya banyak orang yang akan melihat, jadi aku menggunakan sihir Cahaya untuk membuat diriku tidak nampak. Aku terbang menuju tempat berburu itu dalam sekejap. Jadi sihir yang kupakai ada dua, LeFiera dan Shien. Sihir yang dengan mantra Shien itu menggunakan cahaya agar diriku menyatu dengan lingkungan.

"Sudah sampai juga akhirnya." aku berhasil menggunakan dua sihir itu untuk sampai ke tempat aku berburu saat itu.

Mungkin aku hari ini harus berburu dengan sepenuh hati agar jumlah uang yang bisa kuhasilkan benar-benar banyak dan cukup. Melihat kejadian yang kemarin bukan semakin menahan diriku, tetapi aku malah semakin menggunakan kesempatan ini.

"Sihir yang kupakai biasa untuk berburu memang bagus, tetapi aku harus pakai sihir lain agar aku bisa memaksimalkan waktu ini untuk mendapat hasil yang terbaik."

Sambil berburu seadanya, aku berpikir cara apa yang memungkinkan. Aku bisa saja menggandalkan ke empat monster penjagaku itu, tetapi hasilnya tidak akan masuk ke akumulasi di dalam kartu anggota Guild ini. Jadi caraku cuma satu, aku menggunakan sihir tipe kecepatan agar kecepatan berburuku menaik.

"Tapi mantranya apa… hmm…?" aku masih kebingungan untuk mencari sihir yang tepat.

[Guast. Itu mantranya.] tentu saja, mereka benar-benar kepribadian yang baik juga unik.

Menggunakan mantra yang sudah diberikan oleh mereka itu, aku tidak mengambil waktu lebih lama lagi untuk menunggu memakainya. Benar saja, kecepatanku meningkat begitu tinggi, mungkin ini dua kali lipat kecepatan normalku. Diriku saja sudah termasuk lincah dibanding orang lain, dengan sihir aku semakin merasa perbandinganku dengan orang lain sudah sangat jauh dan tidak bisa dibandingkan.

"Ugh, lagi." aku tidak berhenti sampai aku merasa benar-benar puas.

Kalau semua monster ini manusia mungkin mereka akan punya akal untuk kabur dan tidak memunculkan diri di hadapanku. Dan kalau mereka manusia mungkin aku sudah dikatakan seorang psikopat.

Akhirnya aku berhenti ketika aku merasa seluruh ototku dan kekuatan sihirku benar-benar sudah pada ambang batasnya. Oh tolong jangan tanya kepadaku berapa banyak buruanku. Aku bahkan sampai lupa berapa banyak monster yang hasil yang kudapatkan. Kau tau, aku sudah memastikan agar tidak ada seorang pun yang melihat diriku ini berburu menggunakan sihir, dan juga seluruh sisa mayat monster itu sudah langsung kumasukkan ke kalung.

"Aku istirahat sebentar baru aku kembali ke kota untuk mendapatkan uang dari seluruh buruanku hari ini."

Bilang saja seluruh buruanku untuk hari ini sudah 100 monster lebih. Soal pastinya aku tidak tahu, tetapi ada kemungkinan bahwa jumlah monster yang kubunuh bisa sampai 200 biji. Jumlah sebanyak itu tidak bisa dibandingkan dengan hasil selama 10 tahun aku tinggal di hutan Heiyu sendirian. Oh soal jumlah monster yang di hutan Heiyu selama 10 tahun kira-kira ada sekitar 20 ribu… atau 50 ribu, tidak kurasa 100 ribu. Kalau aku jual aku adalah orang yang terkaya pasti. Tetapi aku tidak sejahat itu sampai ingin menguras habis uang Guild itu. Nanti saja aku cari Guild yang lebih besar dan lebih kaya di kota kerajaan pusat.

"Ahhh sudah memulihkan tenaga. Kalau begitu aku akan kembali sekarang.��� aku bangkit dari posisi istirahatku dengan kembali ke dalam kota diam-diam.

Selama ini belum ada yang mendapati diriku, jadi belum ada perhatian sama sekali. Sekarang aku akan kembali ke Guild sambil menjual mungkin ratusan sisa mayat monster dengan utuh. Kalau jumlahnya sebegini harusnya mereka bisa memberikan uang hasil buruannya bukan?

Aku membuka pintu Guild dengan perlahan, tetapi itu pun juga bisa diketahui orang secara langsung. Guineiru yang mengetahui diriku sudah datang langsung membawaku ke ruangan khusus agar tidak menarik perhatian terlalu banyak seperti kemarin. Kurasa orang ini terpercaya untuk aku bisa menunjukkan sihirku kepadanya.

"Nona Miyazouri, anda sudah kembali! Aku sangat senang melihatmu kembali dalam jangka waktu lama ini."

"Bukan begitu Guineiru-san, kau lihat sebentar saja aku memunculkan diri di sini lagi semua orang langsung mengalihkan perhatiannya kepada diriku. Oh ya di sini aku mau mengambil misi… ah tidak kurasa untuk mengkonfirmasi misi yang sudah selesai kulakukan."

Tentu saja Guineiru bingung karena aku belum sama sekali mengambil misi sama sekali, bahkan aku saja menghilang selama beberapa hari ini dari pandangan semua orang. Jadi dia cukup terkejut akan perkataanku.

"Tu-tunggu nona, anda bilang ingin mengkonfirmasi misi yang sudah selesai? Berarti anda ingin menyerahkan hasil buruanmu?" muka terkejutnya membuatku sedikit tenang karena dia berbeda dari yang lainnya.

"Tentu saja, ini kartu identitasku dan kartu anggotaku. Kau bisa mengeceknya sendiri."

"A-ah kalau begini aku harus memanggil Guild Master. Aku tidak berani melakukannya dengan lancang seperti ini."

Kurasa walau dia bisa dipercaya, dia tetap taat peraturan. Aku suka sikapnya yang sangat baik itu.

"Tentu saja, yang kau sebut Guild Master itu orang yang berbicara kepadaku 10 hari yang lalu menggantikanmu itu kan? Tolong panggilkan dirinya kemari sekalian, ada yang ingin kubahas dengannya."

"Baiklah nona Miyazouri, mohon tunggu sebentar."

Dia meninggalkan ruangan ini melalui pintu yang berbeda dari pintu masuk tadi. Kurasa masuk ke pintu itu mengarahkan kepada kantor belakang Guild ini. Ah daripada menganggur untuk menunggu, aku mengeluarkan sisa mayat monster itu saja. Kurasa 100 maya monster tingkat 2 dan 3 saja sudah cukup. 80 monster tingkat 2 dan 20 monster tingkat 3, ini jumlah yang bagus.

Sekitar kurang dari 3 menit pintu tempat Guineiru keluar tadi terbuka lagi. Tentu saja itu Guineiru sendiri dan Guild Master yang ingin kutemui. Aku ingin membahas soal apakah dia mengetahui hal tentang mama karena tidak ada buku yang mencantumkan soal itu.

"No-nona tumpukan apa ini!?" oh aku melupakan aku sudah menumpuk sisa mayat monster itu.

"Ah soal ini aku ingin menjualnya, seluruh bagiannya secara utuh. Aku membutuhkan uang dalam jumlah yang begitu banyak."

Jumlah mayat segitu banyaknya pasti butuh waktu menghitungnya. Jadi aku pasti akan memberikan waktu untuk mereka bisa menghitung semua pendapatanku. Kalau aku buru-buru aku takutnya ada yang mereka lewatkan.

"Ta-tapi…." Guineiru merasa tidak sanggup menerima sebanyak ini.

"Biarkan saja, juga aku lihat monster-monster ini punya kualitas yang bagus. Kita bisa mengembalikan jumlah uang pastinya." untung saja aku memanggil Guild Master itu.

Akhirnya Guineiru memanggil bantuan agar bisa dihitung dan memproseskan hasil buruanku. Sambil menunggu proses itu aku berbincang-bincang dengan Guild Master itu.

"Anda orang yang datang 10 hari lalu dengan niat untuk memproseskan hasil buruanmu bukan nona? Aku kira yang seperti itu adalah batasan maksimal dirimu. Tidak menyangka nona bisa melakukan hal yang lebih menakjubkan lagi, hahaha."

Walau aku tidak ingin membuka identitas diriku sebagai penyihir, tetapi kalau aku tidak bisa mendapat kepercayaannya, aku takut kalau aku tidak akan mendapatkan apa pun ketika keluar dari tempat ini.

"Jangan meninggikanku seperti itu Guild Master. Aku di sini bukan hanya ingin melakukan transaksi. Bisa kita berbicara secara pribadi?�� aku mengubah mimik mukaku menjadi sangat serius.

"Baiklah, mari ikuti aku ke kantorku."

Aku akhirnya meninggalkan ruangan di mana para pengurus Guild sedang menghitung hasil buruanku yang berupa mayat itu. Aku dibawa jauh dari jangkauan pengurus Guild yang lain. Di dalam ruangan itu hanya ada aku dan Guild Master seorang.

"Sebelum kau menjelaskan apa yang ingin kau sampaikan nona, biarkan aku memperkenalkan diriku. Namaku adalah Hishiari Jou. Kau bisa memanggilku dengan Guild Master atau terserah yang kau ingin."

"Ah kalau begitu aku memperkenalkan diriku. Namaku adalah Miyazouri Hanarou… atau seharusnya namaku adalah Kiraibu Kioku, putri dari Kiraibu Maiyuri… yang nama aslinya adalah Ekiresia." aku langsung menyatakan kebenaran di hadapannya.

Tentu saja Guild Master itu terkejut… atau itu yang aku harapkan. Bukannya terkejut atau bahkan reaksi yang mengejutkan lain yang muncul di mukanya, justru dirinya begitu tenang dan tersenyum kecil seolah-olah dia sudah mengetahui semuanya ini. Aku sekarang jadi curiga, apakah dirinya sudah mengetahui soal diriku sejak awal atau belum sebenarnya.

次の章へ