Semangkok Mie

"Kakak! Kakak!"

Dean duduk di tempat tidur dan menatap Luna dari dekat. "Kakakmu ada di sini." Luna menghancurkan bahu kakaknya, "Kamu tahu itu, dan kamu bisa masih menggodaku!"

Dean tersenyum. Dia mengusap kepala Luna dan berkata, "Adikku benar-benar orang jahat untuk menuntut lebih dulu. Kamu punya alasan untuk berbohong kepada kakakmu." Luna mendongak dan menarik rambut di kedua sisi pipinya. "Saudaraku, apakah kamu tidak memiliki pendapat tentang kehamilanku." ? "

Luna tampak sangat tenang!

Dean mengeluarkan "hmm, aku ingin tahu apakah aku bisa menyentuh anakmu." Luna merasa tertekan ketika mendengar kata-kata itu, dan memeluk Dean dengan ringan, "Sangat bisa, bagaimanapun juga, ini anakku. Awas saja jika dia sangat tidak berguna, jika dia bahkan tidak bisa disentuh oleh pamannya, buang saja dia. "

Dean terkekeh dengan tenggorokan rendah dan ceria," Kalau begitu, kamu pasti punya alasan paling aneh untuk membuang anak itu, bukan?"