“Kita pergi. Sekarang!”
Yuga menarik tangan Ralin menjauh. Suara adu teriak terdengar jelas di belakang mereka, antara Valdy dengan orangtuanya. Perkelahian Yuga dan Valdy terhenti, sejengkal sebelum menjadi tragedi berdarah, setelah kedatangan Jagad dan Mirna. Paman dan bibi Yuga itu melerai mereka, meminta Yuga dan Ralin menjauh, memaksa mereka berdamai. Gagal, karena Valdy menolak keras dan menyumpahi Yuga. Hal itu menimbulkan kemarahan baru bagi orangtuanya.
“Tapi Om dan Tante….”
“Kita pergi, Ralin. Dia melarangku menginjakkan kaki di rumahnya. Kita pergi.”
“Ini rumah orangtuanya. Kita….”
“Hanya tamu yang tak penting.” Yuga menuntaskan kalimat Ralin. Kemarahan terlihat jelas di wajahnya yang telah membiru akibat bogem adik sepupunya. Nada suaranya menyiratkan sakit hati dan emosi terpendam yang menunggu waktu untuk meledak.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください