Sehari usai pembantaian pada dua sahabatnya, pagi-pagi buta Ralin pergi ke rumah Riga diantar Yuga yang terkantuk-kantuk. Ralin harus memutar musik keras-keras di mobil agar Yuga tak ketiduran saat menyetir. Lelaki itu melarangnya mengambil alih kemudi, berkeras mengantarnya, namun Ralin tak bisa percaya begitu saja. Berkali-kali ia melayangkan cubitan di lengan Yuga, mencoba membuatnya tetap terjaga.
Jalanan lengang, gelap. Semburat kekuningan mulai nampak di ufuk timur. Udara terasa dingin menggigit dengan kabut tebal menyelimuti kota Mangata. Dalam waktu lima belas menit mereka sampai di rumah Riga yang tampak gelap. Ralin akan membantunya untuk mengurus diri, karena kedua orangtua Riga tengah melakukan perjalanan dinas ke luar pulau. Hanya ada dua kakak lelakinya di rumah bersamanya, dan sesuai pengamatan Ralin selama bertahun-tahun, dua orang itu tak bisa diandalkan sama sekali.
“Ngantuk, Ralin.”
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください