webnovel

Teror Pocong

Menunjukan angka 3 pagi, adi yang merasa takut cepat - cepat kembali tidur dengan menutupi dirinya dengan selimut, dan berdoa dengan sepenuh hati agar pagi lekas tiba

Adi yang masih ketakutan dan gelisah dengan pengalaman mimpi yang ia rasa sangat nyata, tanpa sadar tidak bisa tertidur pulas hingga subuh datang, dan seakan beban di hatinya jatuh dia baru kemudian bisa tertidur lelap

Saat matahari sudah meninggi di langit dan aktivitas kembali menjadi ramai, perlahan selimut yang menutupi adi jatuh dan adi yang terbangun dari tidurnya, ada senyum tipis di bibirnya dan menandaka kepuasaan karena bisa tidur dengan pulas sehabis acara horor yang ia alami

Dan melihat jam yang menujukan pukul 10, adi menggaruk kepalanya sebagai tanda sedikit menyesal karena melewatkan acara lari pagi di kampung halamanya

Tetapi ketika ia mengingat kembali mimpi yang ia alami semalam, ia tampak agak bersyukur unutk melewatinya karena ia baru sadar jika ia lari pagi akan di kampoungnya

Hanya akan ada suasana sepi, awalnya sepi itu sangat nyaman bagi dirinya tetapi setelah kejadian semalam sepi itu kini identik dengan mencekam dan menakutkan, wajar saja ia jadi tidak menyukainnya

Saat dirinya masih linglung memikirkan keadaan sepi kampungnya saat lari pagi terdengar suara yang lembut dari cincinnya ""selamat pagi sayang, bagaimana tidur kamu ? nyenyak?" terdengar suara prihatin pitaloka dari dalam cincin

""pagi sayang, tidur aku lumayan nyenyak, cuma ada mimpi buruk aja semalem jadi agak siang aku bangunnya"" menjawab adi dengan wajah sedikit malas sambil merapihkan bantal dan selimut yang ia gunakan untuk tidur

""Kamu mimpi buruk sayang? ""tanya pitaloka dengan ekspresi terkejut, tetapi jika adi bisa melihat ke dalam rumah, di dalam dimensi cincin, maka ia akan menemukan pitaloka yang sedang menahan tawa saat ia bertanya kepada adi

""ya, aku mimpi buruk semalem, aku di datengin pocong jelek"" jawab adi dengan sedikit kesal saat membawa selimut dan bantal ke kamar mas arip sepupunya

""Pocongggggg, kok bisa? Emang kamu ga baca doa sayang?"" tanya kembali pitaloka dengan nada penasaran

""Justru itu aku bingung sayang, aku udah baca doa sebelum tidur , tapi kok tetep dapet mimpi jelek, mending mimpi jeleknya apa gitu! Ini di datengin pocong, udah mukanya item penuh darah lagi, hhhhhhhiiiiii, merinding aku kalo ingetnya sayang""

""Pocong jelek, muka item, banyak darah, setau aku emang ada pocong yang cakep? Heheheh"" tertawa sambil mengejek adi

""ya juga sih, setau aku ga pernah ada orang ketemu pocong cakep gitu, mesti jelek atau ga serem, ya paling banter agak lucu kalo di film,"" menjawab pertanyaan pitaloka sambil menuju kamar mandi untuk mandi

""nah itu kamu tau, tapi aku juga penasaran kok bisa, tapi apa kamu yakin itu mimpi doang sayang? Bukan kenyataan?"" goda pitaloka sambil terus menahan ketawa di dalam rumah di dimensi cincin

""emmmmmm, kalo denger pertanyaan kamu, aku jadi ragu itu mimpi,abis nyata banget perasaannya dan aku rasa juga agak nyata, cuma kau ga punya bukti kalo itu nyata, gima dong?"" tanya adi sambil menjawab kepada pitaloka, saat ini dirinya sudah berada di dalam kamar mandi dan tengah bersiap untuk mandi

""Kalo aku bilang, aku punya bukti itu bukan mimpi gimana? Kamu mau percaya sayang, hihihihi"" tertawa cekikikan senang

Adi yang baru saja akan membasahi tubuhnya dengan air, menghentikan gerakannya, "" sayang tadi kamu bilang kamu punya bukti, kalo semalem pocong itu bukan mimpi? Kamu serius?"" bertanya adi dengan ekspresi seperti sembelit menahan rasa takut dan penasaran secara bersamaan

""ya aku punya bukti, kalo semalem itu pocong yang ganggu kamu bukan mimpi, kalo kamu mau tau, buruan mandinya abis itu kamu masuk ke cincin, nanti aku kasih buktinya""

""Ok, sepakat tunggu sebentar aku nyelesain mandi dulu ok"" berkata adi dengan agak semangat dan bercampur takut, tetapi memikirkan rasa penasarannya yang lebih besar adi bergegas menyelesaikan mandinya

Sesudah beberapa saat adi mandi dan memakai pakaiannya adi bergegas meminta pitaloka untuk membuat dirinya masuk ke dalam cincin "" sayang aku udah siap ni, sekarang bawa aku ke dalam cincin""

""sebentar sayang"" berkata pitaloka dari dalam cincin setelah beberapa saat terdengar kembali suara pitaloka "" kamu udah siap sayang"" tanya pitaloka kepada adi

""ok aku siap sayang, jawab adi dengan mantap""

Setelah memejamkan matanya dan mempersiapkan dirinya, adi menahan peraasaan hangat yang membungkus dirinya, dan sesaat kemudaian dirinya merasakan perasaan menghisap, yang datang dari dalam cincin dan setelah melewati seperti penghalang transparaan, kemudian diikuti dengan perasaan duduk di bangku yang empuk adi mendengar suara halus yang membawa wewangian segar

""sayang kamu bisa buka mata kamu sekarang"" terdengar suara yang halus dan centil dari arah samping adi

Adi yang tau sumber suara tersebut tersenyum sangat bahagia, dan perlahan membuka matanya dan melihat ke samping adi merasa ia telah jatuh cinta lagi kepada pitaloka

Di depan matanya adalah wajah pitaloka yang cantik, yang dibalut dengan kehangatan dan rasa keakraban, wajahnya yang cantik alami, seperti campuran wanita asia dan mediterania, dengan sedikit khas eropa di matanya yang biru, membuat siapapun yang melihatnya hanya bisa jatuh cinta

Seperti aprodhite, dewi kecantikan yunani, yang membawa cahaya pesona turun ke dunia, di tambah fitur halus kulit dan temperamen lembut wanita asia, menambah rasa kasih sayang yang tak terbantahkan untuk dengan tulus melindungi dirinya.

次の章へ