Satya membungkuk. Dia meraih dagu Citra dengan jari-jarinya, memandangi matanya yang berkaca-kaca. Dia mencibir, "Apa yang kamu tangisi? Kamu mengambil uang itu, kan? Kamu sudah mencampakkanku dan membunuh anak itu. Dia sudah mati, tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Untuk apa kamu menangis?"
Ini pertama kalinya Satya melihat Citra menangis dengan sangat sedih. Gadis itu terlihat sangat menyesal dan tidak berdaya.
Citra menggelengkan kepalanya dengan putus asa, air mata masih mengalir deras, "Tidak… Aku tidak menggugurkan anak itu, aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu kita punya anak… Maafkan aku."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください