Berdiri di depan ku dengan kasih
Berucap di telinga ku tentang cita
Bibir kering-mu , .. Tak kau hiraukan
Bertahan dari haus- mu demi keikhlasan memberi
Sepintas tersirat wajah duka-mu , . Kenakalan-ku
Sepintas tersirat wajah kuatir kegagalan-ku
Sesungguhnya hanya ketulusan yang dapat menyiratkkan
Serpihan-serpihan ketabahan yang digenggam
Tak ku tau sedih di hati-mu
Tak ku tau duka di benak-mu
Tak ku tau lara-mu
Tentang mu hanya senyuman indah demi pengabdian
Demi wajah-wajah lugu di hadapan-mu
Demi sikap-sikap lucu di mata-mu
Demi tunas-tunas yang belum terbentuk
Demi cita dan harapan baru dari sang penerus
IR. Said