Hari ini badan hulya sudah membaik, karna Ica juga sudah memberikan kotak P3K punya hulya yang sempat di simpan Ica di dalam lemari nya, karna ica takut Devano menemukan nya dan tidak membiarkan Ica memberikan itu kepada hulya, Devano tidak mau hulya berhubungan lagi dengan dunia medis entah apa yang di takuti oleh Devano jika hulya berhubungan dengan dunia medis. Sekarang hulya lagi di dapur membantu Ica memasak karna pagi ini hulya ingin sekali memasak makanan buat Devano,karna devano hari ini harus pergi ke Bali untuk menyelesaikan segala bisnisnya di sana sekalian memantau pembangunan Fila nya yang ada di sana.
"Ica di mana tempat garamnya"(kata hulya)
"Di lemari paling atas nona"(kata Ica)
"Oh iya nanti minumnya biar saya saja yang buatin"(kata hulya)
"Baik nona, oh iya mbak resa juga sarapan di sini karna mbak resa mau mengantarkan tuan ke bandara"(kata Ica)
"Apa... Kenapa resa boleh ikut tapi saya tidak"(kata hulya yang kaget mendengar informasi yang di berikan Ica)
"Kan mbak resa pacarnya tuan,jadi mbak resa yang mengantarkan tuan"(kata Ica)
"Astaghfirullah halazim, oke disini aku tanya sama kamu . Menurut kamu istri itu kedudukannya tinggi dari pacar atau rendah dari pacar"(kata hulya)
"Menurut saya istri kedudukannya paling tinggi"(kata Ica)
"Terus ini kenapa seolah terbalik, seolah saya orang yang tidak di anggap di kehidupannya"(kata hulya)
"Maaf nona saya tidak tau, saya hanya menjalankan tugas harus membuat makanan buat mbak resa juga"(kata Ica)
"Biar saya saja yang buatkan, kamu cukup membantu memotong sayurannya"(kata hulya)
"Nona yakin ingin membuat makanan untuk mbak resa"(kata Ica)
"Iya saya yakin"(kata hulya) hulya dengan teliti dan hati-hati menyiapkan makanan untuk suaminya dan pacar suaminya itu, Ica sempat kagum dengan hati hulya dia bisa menerima kenyataan bahwa tuan nya itu tidak mencintai dia, dia sempat berfikir apakah nona nya itu sedang merencanakan sesuatu atau memang nonanya itu memiliki hati yang kuat.
"Ica kamu bantu saya membawakan nya ke meja makan ya"(kata hulya)
"Baik nona"(kata Ica)
"Lebih cepat ya nanti mereka keburu datang ke meja makan, kasian mereka menunggu lama"(kata hulya)
"Iya nona"(kata Ica) hulya dan Ica menyiapkan makanan nya di meja cukup lama juga mereka merapikan meja makannya, tiba-tiba resa datang dan langsung masuk menyelonong ingin menuju ke kamar Devano, tapi Devano sudah turun ke bawah.
"Pagi sayang"(kata resa sambil bergelayut di tangan Devano)
"Pagi,Kapan kau datang"(kata Devano)
"Baru saja, aku tadi ingin menemuimu ke kamar tapi kamu nya udah turun"(kata resa)
"Udah makan"(kata Devano)
"Belum kan mau makan sama kamu"(kata resa)
"Ya udah kita ke meja makan"(kata Devano) Devano dan resa pun ke meja makan, sampainya di meja makan hulya dan Ica sudah ada di sana. Devano dan resa langsung duduk dan Ica langsung menyiapkan nasi ke piring resa sedangkan Devano hulya yang melayani nya, selesai dengan tugasnya Ica pergi ke dapur sedangkan hulya duduk bersama dengan resa dan Devano, Resa duduk bersebelahan dengan devano dan hulya duduk di depan Devano. Devano seperti memiliki dua istri padahal hanya satu istri yaitu hulya sedangkan resa hanya lah pacarnya tapi Devano lebih perhatian dengan resa.
"Sayang apakah aku boleh ikut kamu ke Bali"( kata resa sambil mengunyah makanan nya)
"Terserah kalo mau ikut siapkan keperluan selama satu Minggu, karna aku berada di sana seminggu"(kata Devano)
" Uhuk.... Huk... Huk...."(hulya tersedak karna devano mengizinkan resa pergi bersamanya, dengan cepat hulya meminum air putih nya)
"Kenapa Lo"(kata resa) hulya tak menjawab pertanyaan resa dia hanya melirik resa sebentar.
"Dev apakah aku boleh kerumah ayah dan bunda selama kamu tidak ada"(kata hulya)
"Tidak, jika kamu mau pergi kemana pun harus izin sama aku"(kata Devano datar)
"Gimana mau izin kalo handphone ku ada di kamu"(kata hulya)
"Beritahu maxs jika ingin pergi, biar maxs yang menyampaikan nya ke aku, kalo aku gak izin gak usah memaksa dan membuat keributan. Kalo itu sampai terjadi kamu akan menerima akibatnya"(kata Devano)
"Oke"(kata hulya pasrah) merekapun melanjutkan sarapan pagi nya.
Sekarang hulya sedang mengantar Devano ke depan mansion, karna hulya tak boleh ikut mengantarkan Devano ke Bandara .
"Maxs jaga hulya dengan baik"(kata Devano)
"Baik tuan"(kata maxs) hulya hanya melihat Devano dan resa menaiki mobil , tak ada ciuman tangan dan kecupan kening layaknya melepaskan suami pergi kerja apa lagi ini jauh perginya.
"Jika nyonya memerlukan sesuatu panggil saja saya, saya ada di depan kamar nyonya"(kata maxs)
"Em...., Oh iya jika Devano sudah sampai kasih tau saya ya"(kata hulya)
"Baik nyonya"(kata maxs)
"Kalo begitu saya ke kamar dulu"(kata hulya)
"Iya nyonya"(kata maxs) setelah kepergian hulya maxs langsung pergi ke dapur dan menemui Ica, sampai nya di dapur maxs langsung mengajak Ica bicara.
"Ica, saya minta tolong kamu pantau terus kegiatan nyonya, jika ada gerak gerik yang mencurigakan dari nyonya langsung kabari saya"(kata maxs)
"Baik lah,tapi kenapa begitu"(kata Ica)
"Jangan banyak tanya , lakukan saja apa yang harusnya kamu lakukan"(kata maxs)
"Oke deh"(kata Ica)
Sedangkan di kamar hulya lagi berusaha untuk sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan yang datang dalam rumah tangganya, ia harus terbiasa dengan statusnya yang tidak di anggap di rumah ini dan dia juga harus terbiasa jika ada resa dalam kehidupan nya dan Devano. Tapi sekuat apa pun hulya menahan tangisnya tetap saja air matanya itu keluar karna tak sanggup dengan takdir yang di tetapkan Allah padanya.
"Huh Dev ,kamu sangat menyiksa batin ku aku sangat ingin mengenalmu sebagai suamiku tapi sepertinya tidak ada kesempatan. Aku akan berusaha untuk menjadi istri yang berbakti kepada suaminya. Tapi jika suatu saat nanti aku sudah tidak sanggup lagi aku akan pergi dari sisi mu Dev, aku akan berusaha menerima kenyataan bahwa kamu memang hanya ingin menghancurkan ku,untuk sekarang aku akan berusaha untuk membuat kamu terbiasa dengan diri ku"(kata hulya sambil memandang foto pernikahannya dan Devano)
SKIP
Sekarang Devano lagi menghubungi maxs, Dev menanyakan Keadaan hulya.
"Maxs apakah hulya sudah makan"(kata Devano)
"Udah tuan, nyonya juga sudah selesai membersihkan diri dan dia juga membantu Ica memasak serta membantu para maid membersihkan mansion"(kata maxs)
"Kenapa kamu biarkan, seharusnya kamu larang jangan biarkan dia kelelahan"(kata Devano)
"Saya sudah melarang, tapi nyonya malah marah sama saya "(kata maxs)
"Kalo sampai hulya jatuh sakit, kalian semua akan menerima akibatnya"(kata Devano dengan emosi dan langsung menutup telpon nya) setelah selesai urusan dengan devano maxs menyuruh hulya istirahat dan dia juga bilang ke hulya kalo itu adalah perintah Devano. Hulya pun pasrah dan istirahat di kamarnya, sambil menunggu waktu Zuhur hulya membuka dompetnya yang di dalam dompet itu terdapat foto Anggara dan Anita, rasanya hulya rindu sekali dengan ayah dan bundanya, dia ingin sekali menemui orang tuanya tapi apalah daya hulya dia belum berani meminta izin kepada Devano.
"Bunda, hulya sekrang sudah merasakan menjadi seorang istri sama seperti Bunda, ternyata jadi istri itu gak mudah ya Bun. Banyak banget rintangan dan tantangan yang harus kita lewati serta kita juga harus mengimbangi kemauan suami kita meskipun kita tidak suka,bunda.... Hulya kangen banget sama bunda dan ayah ingin rasanya hulya memeluk ayah dan bunda tapi itu semua tidak mudah hulya juga harus terbiasa dengan status dan tugas hulya yang baru yaitu menjadi seorang istri. Bunda hulya kangen hiks.... Hiks.....hiks.... Hulya kangen banget sama bunda"(kata hulya bermonolog sambil memandang foto Anita dan Anggara)
Bersambung.....
hanya penulis biasa dan masih banyak kekurangan nya, untuk masalah typo harap di tegur ya supaya saya bisa memperbaiki nya. selamat membaca ,semoga suka dengan ceritanya.
Bangka Belitung
Desa pangkal niur,24 Desember 2020