"Cepet! Lo mau ngomong apa?!" Ucap gue lagi dengan nada yang cukup tinggi. Karena sejak gue kasih Aksa izin untuk ngomong, dia malah ga ngomong sama sekali.
Gue tungguin lagi Aksa untuk ngomong, tapi dia lagi-lagi ga buka mulutnya sama sekali. Gue yang mulai jengah pun beranjak dari duduk gue lalu narik Aksa untuk berdiri.
"Gue udah mulai kesel ya, mending sekarang lo keluar."
"Tapi Bi,-"
"Keluar!" Sentak gue sambil dorong badannya Aksa supaya dia keluar dari kamar gue.
Dan berhasil, karena sentakan gue ini Aksa pun membalikkan badannya kemudian melangkah keluar dari kamar, sementara gue langsung menutup pintu dan setelahnya gue nangis lagi.
--
Dilain sisi, tepat setelah Bianca menutup pintu kamarnya didepan muka Aksa, Aksa terdiam untuk beberapa saat. Dia mulai merasa kalau Bianca saat ini sudah sangat marah kepadanya, atau mungkin sudah berada di tahap membenci dirinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください