"Jadi! gimana ceritanya sampe kamu harus jadi ... begini?" dia menggerakkan kedua tangannya yang terarah padaku ke bawah pada kata 'begini' di akhir kalimatnya, seolah merujuk padaku dari kepala hingga ujung kaki.
"Eeuumm ... aku agak gak nyaman, eh bukan! Aku sangat gak nyaman sama Utari akhir-akhir ini Bim, soalnya sejak masuk sekolah abis libur UN kemaren, dia kayak langsung berubah penampilan jadi mirip aku, yaah ... ekhem ... bukannya aku ge-er, tapi aku ngerasa gitu. Dtambah lagi barang-barang dia kayak sepatu, tas, bahkan kotak pensil juga sama kayak punya aku!" beberku menggebu! Saking sudah kesal dan malas.
"Kalo gitu berarti emang dia niru kamu kan?" alisnya naik sebelah.
"Iya tapi kan aku gak bisa langsung main ngomong frontal gitu aja ke dia Bim, itu yang bikin aku stress! Euurrgghh ...."
"Kenapa gak bisa?" dia bicara sambil menyuap mendoan hangat yang dicocol kecap ke mulutnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください