Kupeluk erat Bimo dari samping tubuhnya, menenggelamkan wajahku pada bahu depannya, dia kaget, begitupun dengan kawan-kawan yang lain yang juga terkejut ketika mendapati aku tiba-tiba ada disini.
"Raya?!"
Seketika aku meremang, mendengar suara berat yang menyebut namaku, suara yang sama dengan orang di dalam mimpiku, seolah de javu. Ku beranikan diri menoleh pada asal suara itu, dan tanpa bisa ku cegah, ingatan kejadian saat aku SMP dulu, saat si Bangsat ini ingin menerkamku, terputar dengan sendirinya di kepala. Bagaimana aku merasa sakit hati dan putus asa saat itu, kini terasa kembali mengoyak perasaanku. Seolah menjawab semua kesulitanku memahami apa yang terjadi pada diriku selama ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください