webnovel

Meet U

Disudut paling belakang sebuah kelas, tepat nya disamping jendela. Terlihat seorang pria tampan nan dingin, pria dengan julukan 'si tampan es' itu duduk bersandar dengan tangan terlipat di depan dada dan kaki yang disilangkan.

Ia menatap kosong keluar jendela yang menampilkan koridor lantai 2 dari bangunan itu. Seketika ia berdiri, mengayunkan kaki keluar kelas membuat semua orang menatap nya bingung.

Jika matanya tidak salah malihat, ia seperti melihat seorang gadis yang sangat familiar di ingatannya itu tadi melintas membuatnya mengikuti gadis itu.

Aku menemukan mu.

Pria es itu menampilkan smirk nya sebelum melangkah pergi setelah melihat gadis itu memasuki kelas.

#

Gadis yang baru memasuki kelas itu mendudukan bokongnya dikursi dengan tenang, namun gagal karna suara seseorang.

"Hay." sapa pria berambut merah duduk di meja depan Tzuyu. Tak lupa mengedipkan sebelah mata nya.

Pria itu harus menahan kesal mendapat respon di luar ekspektasinya.

"Matamu sakit?" dengan wajah polos tanpa dosa, Tzuyu bertanya.

"Pagi-pagi sudah tebar pesona." entah kapan So hyun disamping meja Tzuyu dengan tangan terlipat didepan dada.

Jelas pria itu tambah jengkel namun ia tersenyum menyipitkan mata pada So hyun. "Jangan bilang kau sedang cemburu?"

"Ih." geram so hyun, tangannya sudah siap melayangkan kotak pensil Tzuyu di kepala pria itu.

Jerry yang melihat itu segera berlari sebelum kepalanya terkena pukulan so hyun.

"Menjauh darinya, pria itu playboy."

Tzuyu mengangguk masih tersenyum mengingat betapa lucu nya pertengkaran So hyun dan Jerry tadi. kemudian mereka duduk di kursi masing-masing karna guru sudah memasuki kelas.

*Be Mine*

Dengan langkah terburu-buru gadis itu menuruni tangga hingga tubuh nya terhuyung di tangga pertama, ia memejamkan mata merasakan sakit menyentuh dinginnya lantai. Namun ia membelalak terkejut ketika sebuh tangan merengkuh pinggangnya membuat tubuhnya menabrak dada bidang itu.

Tzuyu mendongak, maniknya  bertemu dengan manik pria tampan berkulit putih yang sedang mendekapnya.

Kita bertemu.

Menyadari ada yang salah, gadis itu mendorong tubuh pria itu dengan tangan, nihil karna Tzuyu merasa pelukan itu semakin erat, menepis jarak keduanya membuat gadis itu harus menahan napas.

"Hati-hati." pria es itu berlalu, tangannya mengacak rambut Tzuyu.

Semua gadis mungkin serangan jantung dengan perlakuan pria itu tapi berbeda dengan Tzuyu.  Gadis itu tidak menghiraukannya, setelahnya melangkah kekentin yang sempat tertunda.

#

Baru saja gadis itu mendaratkan bokongnya, pertanyaan Nancy seolah mengitimidasi.

"Apa yang kau lakukan selama ini?"

"Maaf." ucap nya lirih.  "Aku hampir jatuh di tangga, beruntung seseorang menolongku"

"SIAPA?" pekik So hyun dan Nancy, mereka saling memandang kemudian menatap Tzuyu.

"Apa si tampan es? Eh.... tidak tidak!" sangkal Nancy. Baginya mana mungkin pria kutub itu mau menolong Tzuyu, pria itu bahkan enggan menolong teman sekelasnya.

"Eun woo atau Jihoon." Monolog So hyun.

"Apa?"

So hyun mendengus mendapati pria yang tiba-tiba duduk di sampingnya dengan senyuman manis tapi membuat gadis itu kesal.

"Kenapa kau disini?" ketusnya.

"Seseorang baru saja menyebut namaku."

"YA AMPUN!" pakik So hyun menepuk jidat nya. "Pergi! sebelum aku mengusir mu."

Dengan wajah kesal yang di buat-buat Jihoon berujar, "Aku ini senior mu, kenapa kau tidak pernah sopan padaku?!" nada yang meninggi.

So hyun mendekatkan wajahnya dan Jihoon "GAK AKAN! " tekannya disetiap kata yang diucapkan.

Ingin sekali Jihoon mencubit pipi gembul So hyun dan membuatnya marah tapi harus ia buang jauh-jauh sebelum singa betina itu murka.

SSSSSHHHHTTTT!!!!

Mereka bertiga menatap bingung Nancy yang sedang merentangkan kedua tangan dengan seyuman merekah.

"Pangeranku." monolog Nancy membuat kerutan di kening ketiga insan itu. Mereka mengikuti arah pandang gadis yang seolah sedang terhipnotis itu dan mendapati pria tinggi berkulit putih yang asik dengan buku di tangannya.

"Kau menyukai Eun woo?" tanya jihoon membuat Nancy terbelalak sejenak kemudian tersenyum penuh arti.

"Tentu saja." ucapnya kemudian mendekat sambil berbisik. "Dia sungguh tampan."

Seketika tawa Jihoon meledak. Memang harus ia akui teman-temannya memang tampan, mengingat mereka bertiga adalah pangeran sekolah. Cha Eun Woo, Kim Taehyung dan Park Jihoon.

"Jangan lupa, dia punya pens panatik, sama seperti orang itu." desis So hyun menyindir Jihoon.

"Aku tak punya pens panatik." sangkal Jihoon tegas.

"OH! BENARKAH? aku akan terkena masalah jika kau berbohong." sahut So hyun dengan nada meremehkan membuat Jihoon menahan emosi yang sudah diambang batas.

"Jangan bertengkar lagi, sebaiknya kita ke kelas," akhirnya Tzuyu bersuara, tidak tahan dengan perdebatan antara teman dan senior nya itu.

*Be Mine*

Pria dengan julukan 'si tampan es' sedang berdiri disamping bunga yg indah, ia mengalih kan pandangannya dari benda persegi ke sembarang arah. Pria itu mengernyit mendapati seorang gadis sedang memoto kearahnya dengan kamera yang bertengger di leher.

Tanpa buang waktu pria itu menghampiri Tzuyu yang fokus dengan hasil jebretannya.

"Kau memoto ku?"

Tzuyu terlonjak mendengar penuturan seseorang. Ia mendongak membuat badan nya panas dingin karna mata elang nan dingin pria itu.

"Ti-tidak se-senior." entah kapan ia tergagap. "Aku mengambil gambar bunga disamping senior." memperlihatkan hasil gambar nya. Pria itu membuang muka.

"S-senior." panggilnya ragu dengan suara bergetar. "Ke-kenapa senior slalu menatap ku seperti itu, aku sungguh risih." Tzuyu menunduk, tatapan pria itu sungguh tajam seolah berkata 'kau akan mati'.

Tanpa Tzuyu ketahui pria es itu menempilkan smriknya masih dengan memandang gadis yang setia menunduk.

"Sebaiknya kau pulang" ucapnya mengacak rambut gadis itu sebelum melangkah pergi.

Hati Tzuyu mencuat lega memandang kepergian pria es itu. Ia merasa pasokan udara akan habis saat pria itu didekatnya.

Menakutkan.

Salam manis,

Ra

次の章へ