Ruangan guru itu nampak sangat gelap, tak ada pencahayaan sedikitpun di dalam sana. Hal itu cukup aneh, mengingat ada banyak jendela di sana. Seharusnya cahaya dari luar jendela tetap masuk ke dalam dan memberi sedikit berkas cahaya.
Daniel langsung mengeluarkan pedang yang terbuat dari energi magisnya. Setidaknya pedang itu cukup terang di kegelapan. Berkebalikan ketika di tempat yang terang, pedang itu malah transparan dan hampir tidak terlihat. Aura dari energi magis yang seperti kobaran api kecil bercampur hembusan angin itu terlihat jelas bila dalam kegelapan seperti itu.
Selangkah kaki maju, seluruh orang yang masuk ke sana dalam keadaan siaga penuh. Mereka tak lengah sedikitpun, ekor mata mereka terus bergerak untuk menyusuri seluruh bagian ruangan di sekitar mereka.
"Mergesangini," ucap Liana pelan. Muncul seberkas cahaya hitam yang menelusup ke bagian lengan Liana. Membentuk sebuah siluet benda yang mirip seperti pedang.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください