webnovel

8. Sasmita

Kericuhan terjadi di kelas X ipa 1,yang didomisili oleh seluruh siswa maupun siswi yang terkenal dengan prestasi

Gak diragukan lagi, berbagai prestasi bahkan juara umum selalu saja dimenangkan oleh kelas tersebut

Kelas yang damai jauh dari Kata buruk itu kini berbanding terbalik dari sebelumnya

"Dasar, keluar aja lo dari sekolah"

"Cih, cuman megang jabatan anak donatur sekolah gayanya selangit"

"Berenti aja udah"

Lontaran hinaan memenuhi kedua telinganya

Entah siapa yang telah menyebarkan foto ibu nya yang sedang mabuk itu

Dan foto kehidupannya yang sungguh miris itu

Derap langkah kaki kecil itu berlari tak tentu arah sambil menyeka air matanya yang terus keluar

Sakit

Salah satu yang menggambarkan hatinya saat ini, bukan hanya dirinya yang dihina tapi ibunya juga

Mereka sungguh tidak mengetahui apa yang terjadi pada kehidupannya, namun mereka seolah olah tahu dan mengecap dirinya dan ibunya adalah wanita murahan

Bugh

"Aduh ya ampun"ucap seorang gadis yang kesal karna jus yang ia pegang tumpah mengenai bajunya

"Lo punya mata gak!! "Ucap salah satu gadis

Sepertinya sahabatnya

Itu salah satu pikiran mita

"Maaf kak"ucap mita sambil menahan air matanya agar kakak kelasnya tidak mengetahui

"Kamu nangis? "Ucap gadis itu lembut

Tak peduli dengan baju putihnya yang berwarna kuning akibat tumpahan jus mangga itu

"A... Aku oke "ucap mita dan cepat berlalu

Cukup masalahnya tidak boleh menyebar, cukup kelasnya saja yang tahu kehidupannya itu

"Dasar gak sopan itu bocah, kalau gue jadi lo ya ra udah gue jambak tu si anak sombong itu"ucap gadis cepol atas itu marah

"Sudah, lagian dia juga lagi ada masalah, jangan nambahin beban ray"ucap kejora yang merasa iba melihat adik kelasnya itu

Raya mendengus kasar

Sahabatnya ini terlalu baik kesemua orang

........

Kali ini kejora ditugaskan untuk mengambil beberapa buku paket diperpustakaan

Malas banget rasanya

Padahal bisa saja ketua kelas yang disuruh kenapa harus dirinya

"sekarang kamu jaga ibu, kakak pulang sekolah langsung pulang"

Seorang gadis menutup handphonenya sambil memasang raut wajah panik

Deg

Terlihat wajahnya begitu terkejut

"Kak ara"ucapnya berusaha tersenyum

"Hai"lambai kejora bingung

"Aku duluan ya kak" ucapnya dan berlalu pergi

Kejora hanya menatap adik kelas nya itu dengan raut wajah bingung

Ada apa?

......

"Astagfirullah ibu"ucap seorang gadis berlari memasuki rumah sederhana itu dengan tergesa gesa

"Kak.... Ak... Aku takut"ucap gadis kecil berumur 7 tahun itu sambil nangis sesegukan

"Ada apa"

Ucap mita sambil terus menatap ibunya yang pingsan dan terbaring lemah diatas kasur

"Ibu minum o.. Obat itu, tiba tiba ibu pingsan... Hiks"ucapnya sambil sesenggukan

Mita yang melihat adik nya itu menangis, merasa iba.

Kasihan sekali diumur yang masih anak anak ini adiknya nia tidak pernah merasakan bermain seperti anak seumurannya

ia harus bekerja, membantu tetangganya menjualkan beberapa kue milik tetangganya itu

Dan dirinya?

Tentu saja ia harus bekerja lebih ekstra dibandingkan adiknya

Ibunya sering sekali mabuk bahkan mita pernah menggagalkan aksi ibunya yang ingin mencoba narkoba

Ia tidak mau terjadi apa apa dengan kesehatan ibunya

Flash back on

"Ibu!! " mita mengambil barang haram itu dan membuangnya sejauh mungkin

"KENAPA KAU BUANG ANAK KURANG AJAR!! " emosi ibunya sambil menjambak rambut mita

Mita meneteskan air matanya

"KAU TAHU, HANYA OBAT ITU DAN HANYA BENDA ITU YANG MEMBUAT DIRIKU TENANG, KENAPA KAU BUANG!! "Ucap ibu mita dan mendorong mita hingga terbentur di dinding

Mita menangis memeluk dirinya sendiri, sambil menangis

Disudut dapur seorang anak kecil tidak kalah takutnya bahkan badannya sampai gemetar

Flashback off

Dulu ibunya adalah seorang wanita yang ramah, penyayang namun ibunya berubah semenjak keluarganya hancur, ayahnya yang dipenjara karna kasus korupsi, ekonominya yang hancur yang membuat dirinya dan keluarga jatuh miskin

ditambah lagi ayahnya menikah dengan wanita lain setelah beberapa bulan keluar dari penjara

Mita tau

Hanya karna wanita itu ayahnya bisa bebas

Ayahnya bertanggung jawab atas wanita itu

Sampai sekarang mita masih merasakan betapa hancurnya hati ibu nya ini

"Andai ayah tau kehidupan kami"ucapnya sambil menatap bintang diatas langit

......

次の章へ