Tadi, mereka sempat bertemu dan bicara. Aisyah dan Kinan. Sementara Putra memilih untuk menjauh saja. Ia tak ingin terlibat dalam pembicaraan dua gadis yang sama-sama pernah mengisi relung hatinya.
TErlebih suasana mencekam yang ditimbulkan oleh banyaknya polisi di sekitar kawasan Cakrawala.
Saat melihat Aisyah, Kinan sempat memeluk, dan tubuh gemetarnya terasa sekali oleh Aisyah.
"Syukurlah loe baik-baik aja, Ai," ucapnya pada Aisyah.
Aisyah membalas pelukannya. Meski terasa agak canggung, tapi, ketulusan Kinan membuatnya menepis perasaan itu.
"Loe baik-baik aja kan, Nan?"
Aisyah bisa merasakan kecemasan yang terpancar dari wajah Kinan.
"Ya, seperti yang loe lihat!"
"Yang gue lihat, loe lagi nggak baik-baik aja, Nan."
Kinan terdiam, ia mengamati lagi gerak-gerik Bagas yang masih dapat ia lihat. TErlebih saat lampu gedung menyala secara keseluruhan. Kinan sampai pucat pasi. Ia tidak tahu bagaimana Zero akan selamat, kalau keadaan sekitar terang benderang begini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください