webnovel

Kemalangan Citra ( 2 )

Clara mendekati Uty," Please help her doctor."

Uty menyentuh bahu Clara. Kecantikan wanita bule itu membuatnya terkesima. Wajah cantik dan mata biru.

" Take it easy. I will help her. What happened to her?"

" She has just been raped," ucap Clara dengan bibir gemetar.

Wajah Uty berubah tegang karena mengetahui pasiennya korban pemerkosaan. Tanpa menoleh pada Clara, Uty kembali ke ruang pemeriksaan memeriksa keadaan Citra.

Uty memeriksa tubuh Citra. Uty meminta perawat menyediakan sarung tangan, selimut dan masker. Ketika perawat kembali membawa barang permintaan Uty dengan sigap Uty memakaikan selimut pada tubuh Citra dan mengecek vagina Citra. Uty bergidik ngeri melihat kewanitaan Citra yang telah robek karena dimasuki secara paksa.

"Dia mengalami pendarahan dan selaput daranya robek seperti orang melahirkan. Siapkan ruangan OK sekarang juga. Dia bisa kehilangan nyawanya jika tidak bertindak cepat," titah Uty pada perawat.

Perawat dengan sigap menyiapkan dokumen untuk prosedur ke ruangan OK. Bersifat darurat harus dilakukan secepat mungkin. Para perawat kembali ke ruangan tempat Uty karena mereka tak bisa berkomunikasi dengan Clara. Mereka tidak bisa berbahasa Inggris sementara Clara tidak bisa bahasa Indonesia. Jadi mereka kesulitan berkomunikasi.

" Ada apa?" Tanya Uty melirik perawat yang datang padanya.

"Dokter. Wanita bule itu tidak bisa bahasa Indonesia sementara kami tidak bisa bahasa Inggris."

Tanpa banyak bicara Uty mengambil kertas persetujuan operasi dan bicara pada Clara. Uty memberikan kertas persetujuan administrasi pada Clara," We will take your friend to the operating room. Please sign the administration."

"Okay. Please wait a moment. I can't sign because I can't speak Indonesian. " Clara mengambil persetujuan operasi dan membawanya pada Bryan.

Clara memukul kertas persetujuan operasi ke dada Bryan.

"Tanda tangani persetujuan operasi ini. Aku tidak mau tanda tangan tanpa aku tahu isinya."

Bryan yang sudah lumayan lama tinggal di Jakarta sudah bisa bahasa Indonesia. Setelah membaca persyaratan operasi ia langsung menanda tanganinya.

Clara kembali ke UGD dan memberikan persetujuan operasi pada Uty. Tanpa menunggu lama Clara diboyong ke ruangan operasi. Uty segera melakukan tindakan operasi. Vagina Citra robek dan harus dijahit untuk dirapatkan kembali.

Saat menjahit luka Citra tak hentinya Uty menyumpahi pelaku pemerkosaan Citra yang bersikap layaknya binatang. Jangankan Citra yang masih perawan Uty saja yang sudah menikah dan jika telah lama tidak berhubungan dengan Rizki merasa kesakitan ketika mereka bercinta kembali. Uty berdoa semoga tak ada perempuan lain yang menjadi korban pemerkosaan seperti pasiennya sekarang.

"Dokter apa pasien ini korban pemerkosaan?" Tanya perawat hati-hati ketika mereka sudah selesai melakukan tindakan.

"Setelah kalian melihat apa yang aku kerjakan dan melihat fisik pasien kalian bisa menyimpulkannya sendiri," jawab Uty diplomatis.

"Bawa pasien ke ruang perawatan. Kabarkan pada temannya diluar. Setelah pasien siuman baru bisa dibawa pulang."

"Baik dokter."

Uty balik ke ruangannya. Hari sudah menunjukan jam delapan pagi. Pagi ini Uty akan pulang ke rumah karena sudah selesai dinas sebagai dokter jaga UGD. Lega rasanya jika sudah selesai jaga di UGD. Tugas di UGD sangat berat karena kita harus standby menerima pasien 24 jam dan UGD tidak pernah sepi pasien.

Sesampainya di mobil smartphone Uty berdering. Setelah melihat nama pemanggil di layar ia segera mengangkatnya.

"Halo Dee," jawab Uty.

" Kak Uty sibuk ga nanti?"

" Ini baru mau pulang ke rumah abis dinas di UGD. Ada apa Dee?"

" Kak bisa kita ketemu?"

"Ketemu? Mau bicara apa ya Dee? Soalnya kak capek banget ini abis dinas UGD. Badan remuk semua," balas Uty sambil meregangkan badan.

"Mau minta tips dan trik masa bodoh telah buat orang patah hati," ucap Dee tanpa beban.

Uty malah ketawa mendengar ucapan Dee.

" Siapa yang telah kamu buat patah hati? Jadi kamu minta tips sama wanita yang telah membuat calon suami kamu dulu patah hati sehingga dingin sama cewek?"

"Aku mah bersyukur kak Uty bikin Mas Demir patah hati dulu. Kalo ga patah hati dalam jangka waktu lama mungkin kami berdua ga jodoh kak."

Uty tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Dee.

"Besok aja kita ketemu ya. Aku mau istirahat dulu soalnya. Kerjaan tadi kebawa perasaan dan ngedumel."

"Kok gitu kak?"

"Pasien kakak yang terakhir korban pemerkosaan. Setan itu laki-laki. Bener-bener brutal memperkosanya hingga vagina korban robek dan kakak harus kasih jahitan sebanyak sepuluh jahitan. Tubuh ceweknya membiru bekas gigitan cowok itu. Hampir seluruh tubuhnya ada bekas gigitan. Dia memperkosa korban hingga pingsan. Bukan manusia dia."

"Semoga burung tu cowok bernanah kak. Kesel aku dengarnya kak. Otaknya ga ada." Giliran Dee menyumpahi si pemerkosa.

"Gimana keadaannya sekarang kak?"

"Masih pingsan ketika kak dah pulang. Semoga dia tidak mengalami trauma."

"Amiin. Kak udah dulu ya. Aku mau pergi ke kampus pembekalan sebelum koas." Dee menutup telepon.

******

"Kau binatang Bryan. Aku membencimu." Clara ngamuk-ngamuk memukul Bryan di depan ruang perawatan Citra.

Clara memukul Bryan dengan sling bag. Wajahnya sudah babak belur dan bibirnya berdarah akibat pukulan Clara. Bryan pasrah dan tak melawan. Lelaki itu sadar jika ia memang bersalah dan Clara pantas marah padanya. Mereka bicara menggunakan bahasa Jerman sehingga orang yang lalu lalang di di depan ruang perawatan Citra tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Mereka hanya memandang sekilas dan pergi.

"Kau merusak masa depannya. Aku kecewa padamu. Kau boleh patah hati dan kecewa karena Dee tidak memilihmu, tapi liat ada yang jadi korban disini. Dimana hati nuranimu?"

Bryan terisak menangis. Ucapan Clara merasuk dalam sanubarinya. Dia bener-bener brengsek karena telah merusak masa depan Citra. Rasa bersalahnya semakin dalam. Bryan frustasi mengacak rambutnya sendiri.

"Bryan. Aku juga kecewa karena kamu tidak pernah mencintaiku dan menolakku. Kamu mencintai Dee sementara aku tunanganmu. Lebih sakit yang aku rasakan daripada yang kamu rasakan, tapi aku sabar dan berharap suatu saat pintu hatimu akan terbuka menerimaku. Setelah semua ini terjadi pada Citra aku rasa kita tak punya harapan lagi. Kau dan aku memang tidak berjodoh. Selalu saja ada yang menghalangi hubungan kita. Kamu harus bertanggung jawab pada Citra. Hidupnya telah kamu rusak!"

"Aku akan bertanggung jawab untuk mengobatinya dan memberinya kompensasi atas semua perbuatanku."

"Ini bukan masalah uang Bryan. Harga diri seorang perempuan tak bisa kamu tukar dengan uang," nada bicara Clara makin tinggi.

Emosi Clara semakin memuncak karena Bryan mengganti harga diri Citra dengan uang. Sebagai seorang wanita Clara tidak terima ucapan dari bibir Bryan. Ia ingin memukul Bryan lagi, tapi melihat wajah Bryan yang sudah babak belur ia mengurungkan niatnya.

"Kamu harus menikahi Citra!" Titah Clara tegas dengan uraian air matanya.

Bryan terduduk di lantai mendengar ultimatum Clara. Menikahi Citra??????

Note :

1. Ruang Ok = ruang operasi

次の章へ