.
.
.
.
.
***
kakaknya pulang kerumah setelah selesai bekerja. ah senang nya. ia pulang seperti biasa kerumahnya. hanya berdua. tanpa keributan. kehidupannya bahagia. sesudah ia menemukan cinta sejatinya. dan ia membujuk kakaknya untuk pergi bersamanya meninggalkan kehidupan nya itu. ia mengangguk setuju begitu saja. sangat bahagia.
ia juga tidak mau tinggal bersama orang tua yang selalu bertengkar. dan bersama adik menyebalkan itu. adik yang selalu dia rasa memiliki kehidupan yang bahagia tidak seperti dirinya. dirinya harus menjadi pelacur agar dapat makan sehari hari. itu untuk ibunya juga karena ayahnya hanya mabuk mabukan dan pandai memukul saja. sedangkan adiknya terlihat begitu bahagia tanpa masalah.
adiknya tidak bisa apa apa. begitu menjengkelkan saja. sejak pertama ia lahir. ia sudah merasa jengkel. setiap kali melihat wajah polosnya itu ia langsung Teringat bagaimana susahnya kehidupannya. dan ia bisa tersenyum dan tertawa serta merengek begitu saja. menyebalkan. tapi ia terus menahannya hingga satu titik ia tidak tahan lagi dan menunjukkan nya terang terangan.
dia pulang kerumah. di sana ia sudah di sambut dengan suaminya yang tidak bekerja. ia sangat bahagia. meksipun ia yang harus bekerja dan tinggal dirumah yang terbilang hampir ambruk ini tidak masalah. yang penting ia bisa lepas dari kehidupan buruknya itu. setidaknya ia punya lelaki yang mencintainya. kami tidak pernah menikah hanya hidup bersama. tapi kakaknya tidak masalah.
ia terbutakan dengan cinta. terbuai begitu saja dalam kekangan lelaki itu. tidak tau kalau ia hanya memanfaatkan nya saja. sejak awal bertemu. ia hanya menginginkan Tubuh nya saja. segala godaan terlaksana dengan lancar di karenakan sifat dan kondisi kehidupan nya itu. ia tau sedikit bujukan saja maka ia akan luluh dan terperangkap.
kakaknya lagi lagi pulang usai bekerja. dan lelaki itu yang sedari tadi hanya duduk bersantai menyambutnya dengan riang seolah tidak terjadi apa apa. mereka makan bersama seperti biasa. kehidupannya bahagia. hingga ada sebuah langkah kaki kecil mendekat. membuat mereka berhenti makan. kakak perempuan itu memiringkan kepalanya. heran. siapa itu?.
"ke...kei?" dia terkejut saat melihat sesosok anak kecil disana. tepat di depannya mendekatinya. darimana ia tau?. tapi...ia tampak berbeda. ia menatapnya masih dalam wajah polos dan senyum manisnya...tapi rambutnya panjang...dan ada beberapa bekas luka di sekitar lengannya...eh..kenapa ia malah senang...astaga....ia senang!.
"hahahaha!!. kau dipukuli ya kei. Kasihan~~~" tawanya menggelegar. ia begitu senang ketika melihat luka itu di tubuh kei. ia puas sekali. selama ini ia yang selalu menderita. harus menyerahkan tubuh nya pada orang orang busuk itu dan sekarang Kei. orang yang paling ia benci itu ada di depannya. dengan luka yang jauh lebih parah. menyenangkan sekali.
kei masih tersenyum disana berdiri. kakaknya itu tertawa begitu keras. puas akan penderitaan nya. ia melihat ke arah kei lagi. kei masih tersenyum manis disana tidak terpengaruh. kemudian wajahnya mulai berubah seiring nada bicaranya semakin gelap. tidak lagi manis atau apapun. penuh dengan kebencian yang mencengkam. aura dan suasana langsung berubah drastis. ia memandang tajam ke arah kakaknya dan lelaki itu. lelaki itu sudah meneguk ludah sedari tadi. ia sudah sadar.
"apa kau sudah puas kakak?.., menertawakan ku...senang ya?" seru kei dengan nada gelap dengan suara manisnya itu. ia menatap dengan kedua manik mata mengelap menatap tajam ke arahnya. seolah ia menyalahkan atas semua ini kepada dirinya.. membuat kakaknya itu merinding. kenapa ini?. ia tidak pernah melihat kei seperti ini. ia ia begitu mengerikan. tatapannya.. tidak seperti tatapan anak anak. seperti iblis. ya seperti iblis kejam.. mengerikan.
"te...tentu saja!. aku bahagia bersama pacarku disini!" serunya. entah kenapa malah ia yang balik ketakutan padahal ia tertawa. bukan ,hawa adiknya yang membuat nya ketakutan...itu.... begitu dingin dan kelam. penuh dengan kebencian. terutama matanya menatap dirinya begitu tajam dan gelap. ia seperti sangat sangat membencinya. apa apaan ini..ia masih anak anak bukan?...kenapa kau takut?!. tenang lah. dia masih anak anak...ia kei loh?. kau sering 'menghukum' nya bukan?.
***
kenapa pula kei bisa membuat raut seperti itu...?!.
***
apa..apa yang sebenarnya selama ini ia hadapi...?.. mengerikan... mengerikan..
***
***
"he~. kau itu sebenarnya telah dibohongi kakak...dan apa kau senang membuat ku menderita seperti ini?" kata kei . ia menyeringai mengejek menatap ke arah kakaknya itu. menatap tajam dan sinis dengan wajah manisnya itu.
"Berisik!. aku sangat bahagia!" seru seseorang yang lebih tua itu. ia menatap dengan kesal.ia sangat bahagia. dia tetap menyeringai seolah mengejek dirinya apa apaan itu...ia..ia tidak suka!. anak kecil mengejek nya!. sialan.
"betulkah~. kau itu ditipu kakak. oleh pria di se-be-lah-mu itu" seru kei bernada. ia menunjuk lelaki itu. kakaknya geram. ia melihat ke arah laki laki itu yang perlahan berjalan mundur Karena ketakutan menjauh. dilihatnya kei lagi yang masih menatapnya dengan tatapan gelap dan mengejek.
"tidak!. kami sama sama saling mencintai!. dan kau kei!" kakaknya gantian menunjuk kei dan tertawa lebar menatapnya. ia tidak mungkin takut dengan anak yang jauh lebih kecil darinya itu. terlebih lagi itu kei!. anak polos yang sialan itu. tidak mungkin membuat nya terpojok seperti ini.
"kau memang sejak awal tidak pantas bahagia!. kau tau!. aku senang kau seperti itu!. apa kabar mu hah?" serunya ia tersenyum mengejek. menatap ke arah luka yang tertutupi di balik pakaian kei. berharap kei juga ikut termakan dan menunjukkan raut sedihnya itu seperti yang selalu ia tunjukkan dahulu. benar benar itu sangat menyenangkan sekali!.
tapi kei malah menyeringai. ia tersenyum tipis tepat ke arahnya tanpa bergerak dan berbicara sedikit pun. hanya melihat nya dengan wajah gelap. kedua matanya menatap tajam ke arahnya. kakaknya merinding seketika. apa apaan ini. kenapa ia malah takut. tatapan apa itu... mengerikan sekali. padahal ia tidak melakukan apapun.
kakaknya menguatkan tekad dan menendang kepala kei yang kecil di depannya itu. seperti sedang menendang sampah. ia melayangkan kakinya menendang kasar kepala kecil itu tanpa tau kalau orang di depannya jauh lebih kecil darinya. ia menendang dan membuat kei terjungkal. kening nya terdapat bekas kotor telapak kaki kakak yang belum dicuci.
ia terjatuh tapi tidak sampai terbaring. ia terduduk menyamping Karena kedua tangan mungil nya berhasil menahan tubuhnya itu. kei menunduk disana. membiarkan rambut nya yang sudah di ikat sedikit bergoyang. beberapa helai poni itu menurun dan membuat matanya tidak terlihat. kakaknya menatap sambil tertawa puas karena perbuatannya. tapi ia terkejut saat melihat ia masih menyeringai.
"kau pikir kau akan bebas kakak?" katanya sambil terkekeh kecil. apa apaan ini...kenapa ia masih bisa tertawa. ia menyeringai masih menunduk melihat hamparan lantai di bawahnya. kemudian muncullah seseorang yang sedari tadi harus menahan diri melihat semua itu. ini semua keinginan kei. ia tidak mau membuat kei marah lagi padanya.
wajah kosong nya menatap ke arah sosok yang tadi menendang kei dengan begitu kurang ajar. kedua matanya menatap kosong dan penuh arti kesana. ia berjalan ke arah kei sambil menatap ke arah wanita itu. ia melirik ke bawah. kotoran itu...ia memberikan kakinya kepada kei. sangat kotor. ia melihat lagi ke depan. wajahnya memucat. rambut pink nya tergerai. dan wajah cantiknya tampak sangat kosong dan hampa.
"... menjijikan...kau menjijikan" serunya datar tapi penuh kebencian. ia melihat sedikit memiringkan kepalanya. menatap dengan tatapan yang kosonh sekali. tidak bisa di maafkan. ia beraninya memberikan tendangan itu di kening kei hingga ia terjatuh. kotoran itu menempel pada tubuh kei sekarang. kedua matanya menatap penuh kebencian dan datar ke sana. ia tidak tersenyum. tidak berekspresi. ia sangat ingin membunuh orang di depannya. beraninya dia... melakukan itu pada kei.
kakak itu mundur ketakutan. kenapa orang ini muncul!. darimana!. ia tidak sadar sama sekali kalau ia sedari tadi duduk di dinding itu!. menatapnya tajam dari sana dan apa apaan dia wajahnya kosong sekali!. tanpa ekspresi. ia bisa merasakan kedua matanya menatap seolah membunuhnya. mengerikan sekali. dan kei juga aneh!. dia masih terkekeh disana. seolah tau apa yang akan terjadi. ia tersenyum menyeringai disana. seolah sedang mengejek dirinya. apa apaan dua orang ini...!.
dia mundur. dan meraba raba bagian belakangnya ketakutan. kemudian ia gantian tersenyum lebar ketika mendapatkan sesuatu. kemudian langsung melemparkan nya begitu saja dengan sangat cepat. seolah ia masih bisa bergerak setelah ketakutan seperti itu. satou yang ada di depan. garpu itu melayang hampir mengenai kei. pipi kanannya terkena tiga goresan dari sana. dan tangan kanannya tepat waktu mendapatkan garpu itu. tapi ia harus mengalami luka disana akibat tusukan cepat dan tajam dari sana.
"hahaha!!!. sakit bukan??"katanya tertawa. ia tidak boleh menyerah dulu. enak saja. ia sudah bertahan hidup selama ini. tapi satou tetap tenang. seperti sudah bisa memprediksi kan ini. bahkan saat garpu itu di lemparkan tiba tiba. ia tetap tenang dan mampu menangkap garpu itu. bahkan ekspresi nya tidak berubah saat darah mengucur perlahan dari tangan dan pipinya itu. ia terus menatap lagi ke arah dirinya dengan tatapan kosong dan bola mata berwarna semerah darah.
dan kei...menyeringai di balik sana. ia masih terduduk. sama sekali tidak takut seperti yang ia harapkan. dan ia baru sadar kalau pergerakan itu bukanlah seperti orang biasa. Sangat cepat. kurang dari sedetik saja maka garpu itu akan menancap kei yang ada di belakang.ia sama sekali tidak bergeming disana. hanya duduk. membiarkan sosok cantik itu mendekat sendirian. ia sudah mengarahkan nya ke sana. berniat membunuh kei demi keselamatan dirinya. begitulah dia.
satou terus berjalan kearahnya dengan ekspresi Sangat kosong. ia menatap dirinya seolah ia membayangkan ingin membunuhnya seperti apa.ia bisa melihat dirinya di bunuh tepat di kedua mata merah itu. rambut pink nya berkibar. dan ia mengeluarkan sesuatu dari sana. kakak nya itu ketakutan. ia meraba raba dan melempar benda di atas meja kesana. tapi satou beberapa kali menghindari nya. dan saat ada yang kena....ia tetap tanpa ekspresi.
piring..sudah pecah dimana mana. kakinya menginjak pecahan kaca itu seperti tidak merasakan apapun. terus mendekatinya. ia melemparkan gelas, mengenai kaki sebelah kanannya. pecah dan kakinya berdarah. tapi ia tetap berjalan setelah itu..terus... seperti tidak merasakan sakit. dan wajahnya begitu kosong. ia melihat datar ke arah nya. kedua matanya menatap tajam. dan satu tangan nya meraih sesuatu. ia tidak akan takut pada apapun!.
dan kei sama sekali tidak bergerak dari sana. ia hanya duduk membiarkan seseorang di depannya ini menderita. apa apaan dia?!. kei menatap ke arahnya. kedua matanya kali ini mendongak menatap tajam kesana. ia menyeringai. senyuman yang sangat mengerikan. dan satou mengeluarkan sebuah boneka disana. kakak itu berhenti bergerak.ia gemetar seolah keberanian tadi lenyap sudah.
ia mundur. kedua matanya menatap memelas. ia menatap ke arah kei. sosok anak kecil itu tersenyum disana. menatap seolah menikmati dirinya yang sedang ketakutan disana. a..apaan ini. bahkan ia sama sekali tidak masalah orang di depannya ini terkena pecahan pecahan. dia bahkan tidak bergeming sedari tadi saat ia melemparkan benda benda. eh tunggu...benda itu memang sengaja tidak..di kenakan kepadanya.. melainkan memang sudah di prediksi. dan ia yang menjadi tameng nya?!. ia melindungi kei?!. dan kei sudah tau. ia bahkan sama sekali tidak peduli. dan malah tersenyum senyum disana.
dia menatap kosong ke depan dengan boneka rusak di pangkuannya. ia menatap kosong dan kedua tangannya terlipat di bawah perut. membiarkan darah mengalir begitu saja. tidak ada rasa sakit sedikit pun. tidak masalah. ia akan melindungi kei. ia rela dirinya menjadi tameng untuk nya. ia tidak akan membiarkan kei terluka. darah ini tidak seberapa dibanding betapa berharganya diri kei. ini tidak sakit. jika kei yang terkena maka dirinya lah yang akan salah. ia tidak pantas untuk kei. ia sudah berjanji akan selalu melindungi kei. melindungi nya dari segala hal.
kakaknya itu ketakutan disana. sama seperti yang dikatakan kei. sama persis. kakaknya ini emang pemberani dan rela melakukan apapun untuk hidupnya. ia punya pertahanan luar biasa Bahkan saat terdesak...tapi ia punya trauma. yang akan berlaku seumur hidup. boneka rusak...ketika melihat wajah ketakutan kakak itu. kei merasa sangat senang. ia gantian terkekeh kejam. menertawakan penderitaan orang di depannya itu. ia melirik dengan kedua mata besarnya yang gelap. satou masih menatap kosong ke depan.
jika kei senang. ia juga akan senang. orang yang telah melukai kei akan ia siksa... menurut kei...ia akan mengikuti rencana kei. kei yang kejam. kei yang sangat ia cintai. segalanya tentang kei. ia bahkan sama sekali tidak masalah digantikan untuk di jadikan tameng seperti ini. seperti pelayan. dan yang digantikan. itu sama sekali tidak masalah. ia malah senang. ini tidak sakit. karena itu keinginan kei..untuk kei. ia ingin melindungi kei, menuruti semua perintahnya.. menjadi apapun yang kei inginkan.. karena ia sudah terperangkap dalam penjara kei...oh kei..~♡.
***