S E M B I L A N P U L U H L I M A

Noban melihat dengan jelas peluh dingin yang keluar dari tubuh istrinya itu, ringisan yang walaupun terdengar sangat kecil tetap mengiris hatinya, Jennie mengorbankan dirinya lagi, atau yang lebih tepatnya mereka berkorban lagi.

"Ya Allah demi Allah sayang jangan bikin aku diposisi itu lagi"

Sekuat tenaga Jennie meremas lengan suaminya itu, menyalurkan rasa sakit yang luar biasa, kondisinnya bahkan tak baik-baik saja, namun dengan keras kepalanya dia kembali membahayakan bayi dalam kandungannya.

"Kalau... Mmmmpphht... Aku gak nekat kita ba... Bakal cerai... Ba..ni"

Nafas yang mulai tak beraturan, serta mata yang memerah menandakan sakit itu semakin parah, berulang kali Jennie menghembuskan nafasnya kasar, lagi melenguh kesakitan, dia juga menggigit bibirnya kuat untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"Kamu gigit lengan aku ya, nanti bibir kamu robek sayang"