Semuanya terjadi begitu saja, pohon yang tumbang dan salju yang menjadi merah darah. Semuanya terlihat begitu mengerikan dengan badai salju yang tidak berniat berhenti. Para guardian sudah di ambang batas mereka, dan dilna tentu tidak akan diam saja.
Tangannya bergerak mengeluarkan botol yang berisi air suci, tinggal setengah dan itu cukup untuk para guardian sekarang. Azazel juga sudah sama lelahnya tapi pertarungan itu belum selesai. Dilna terbang mendekati para guardian yang sudah tau apa yang akan di lakukan dilna sekarang.
Air suci itu langsung dilna berikan pada Caesar, sebagai ketua dia yang pantas mendapatkannya lebih dulu. Azazel melihatnya, menatap marah akan apa yang akan para guardian lakukan.
"Kenapa?? Kau takut mati?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください