Nafasnya memburu dengan manik yang terus mengintai fallen angel di di depannya. Suara ketukan dari luar pintu dia abaikan sejak tadi, karena dirinya tak bisa membiarkan teman sekamarnya masuk dalam masalah ini. Mungkin saja dia akan mati di hadapan fallen angel ini, dan dia tak ingin sahabatnya itu melihat kematiannya.
Dengan cepat dia kembali menyerang dengan pedang yang terus menangkis bulu dan berbagai serangan fallen angel itu. Dia merasa bukan hanya dirinya saja yang di serang, karena tak mungkin fallen angel ini tak memiliki rencana sama sekali. Dan dia sangat yakin bahwa yang lainnya juga sedang berusaha untuk menang saat ini.
Api hitam membakar tirainya membuat arsen dengan cepat membekukan tirai itu. Api hitam itu tak padam tapi arsen punya seribu satu cara untuk menghentikan kebakaran. Dia bimbang untuk segera membunuh fallen angel itu di sini atau membawa keluar. Karena bagaimanapun resiko dari penggunaan elemennya akan berakibat fatal pada kamarnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください