Bel istirahat berbunyi membuat semua siswa-siswi Zoodiacos Cyclos High School langsung menuju ruang makan. Tidak ada yang spesial di sana, mereka hanya menjalani kebiasaan mereka. Walau mereka siswa dan siswi baru tetap saja mereka harus segera beradaptasi di lingkungan sekolahnya. Gedung sekolah mereka yang terpisah oleh kakak kelas mereka membuat mereka tidak perlu sungkan melakukan hal yang mereka sukai.
Namun semuanya terasa asing untuk seorang pria yang sedang berjalan sendirian. Dia tidak suka bergaul apalagi sia tidak begitu akrab dengan teman satu kamarnya. Yang dia tahu, dia harus sekolah yang benar dan lulus. Pria yang tidak suka mengekspresikan dirinya dan tidak suka berbicara terlalu panjang itu hanya menatap datar setiap langkahnya.
Sesekali dia melirik sekitar untuk memastikan di mana tempat tujuannya. Tempat di mana dia bisa mengekspresikan dirinya tanpa perlu ragu. Di mana dia bisa menenangkannya yang tengah beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya sekarang. Di tariknya napas lelah ketika dia tidak menemukan tempat tujuannya. Sampai matanya menatap sebuah tulisan yang begitu dia nantikan sejak tadi.
Matanya berbinar lalu melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu. Sepi, itu yang pertama kali dia lihat sampai matanya menatap sebuah piano besar di tengah ruangan itu. Tanpa ragu dia mendekati piano itu, tatapannya meneliti piano itu membuat dia memutuskan untuk memainkannya. Alunan musik dari piano yang begitu indah membuatnya menutup mata, menikmati setiap alunan yang dia ciptakan tanpa tahu jika ada seseorang yang memperhatikannya.
"Sangat indah," ucap seorang pria yang berada tepat di depan pintu ruang musik tersebut.
Dia terkejut, menghentikan permainan pianonya karena mendengar suara orang lain. Tatapannya tertuju kepada pria yang tengah bersandar di depan pintu. Terlihat terganggu dan tidak nyaman.
"Ah.. maaf, saya Neron," ucap pria asing itu. Dan dia hanya bisa bisa bernapas pelan.
Tanpa kata pria itu melangkah, berniat meninggalkan ruang musik namun ditahan oleh pria bernama Neron. Dia terdiam, mengamati pria asing yang sok dekat itu.
"Pisces bukan, zodiak kita cocok apakah kita bisa berteman," ucap Neron dengan senyuman yang menunjukkan gigi kelincinya.
Pria itu sedikit tersenyum tipis lalu menatap remeh pada Neron yang masih menunjukkan senyuman manisnya.
"Tidak," jawabnya dingin lalu melangkah pergi, meninggalkan Neron begitu saja.
"Eros Kayana Bima, menarik," ucap Neron pelan.
Nama pria itu adalah Eros, dia adalah pria dingin yang malas bergaul. Tapi hal itu juga yang akan membuatnya terjebak pada pria bernama Neron. Eros memikirkan ucapan pria tadi, dia bilang zodiak mereka cocok apakah benar. Eros memang tidak pernah tahu tentang zodiaknya apalagi dengan zodiak yang lain. Sikapnya yang terlalu malas untuk mengetahui ini itu membuat dia hanya fokus pada hobinya yang berhubungan dengan musik.
"Eros," panggil seorang wanita berumur yang membuat Eros menghela napas lelah.
"Iya Miss," sahut Eros sopan.
"Kepala sekolah mencarimu."
"Iya Miss," jawab Eros membungkuk sebelum pergi meninggalkan wanita itu.
Menuju ruangan Kepala Sekolah, sesuai perintah Miss Ariel. Di ruangan itu tidak hanya Kepala Sekolah saja di sana, namun Eros melihat ada dua pria dari Zodiak Gemini dan Zodiak Taurus membuat dia mengerutkan dahinya bingung.
"Eros Kayana Bima," ucap Oris, Kepala Sekolah mereka membuat kedua pria asing menoleh padanya.
Dan Eros ikut duduk bersama kedua pria dari Zodiak Gemini dan Taurus itu.
"Huh..baiklah, saya memanggil kalian kesini karena ini ada hubungannya dengan kedua belas Zodiak. Tentu saja kalian tahu soal tragedi yang terjadi pada saat zaman Yunani kuno. Tragedi itu terjadi karena kekuatan kegelapan yang begitu benci pada bulan. Hm.. bagaimana ya, tapi kita tidak bisa diam saat bulan akan di hancurkan lagi oleh mereka. Jika bulan hancur semua bintang akan ikut hancur termasuk kita semua. Aku mempercayakan informasi ini pada kalian karena ayah kalian adalah seorang yang berjasa atas negeri ini. Dan aku punya misi untuk kalian, kalian harus menemukan kedua belas Guardian Zodiak itu dan aku yakin kalian juga termasuk dari kedua belas Guardian itu," ucap Kepala Sekolah membuat mereka bertiga menatap tidak percaya akan penjelasan soal tragedi di masa lalu.
"Maaf, tapi bagaimana kita tahu bahwa mereka adalah kedua belas Guardian Zodiak, dan bagaimana kita bisa masuk di dalamnya?" tanya pria Zodiak Gemini.
"Keberuntungan setiap Zodiak dan bulan purnama biru es itulah yang akan menunjukkan kehadiran mereka."
Semuanya terdiam lalu melirik satu sama lain sampai Kepala Sekolah mereka menyuruh mereka untuk menuju perpustakaan sekolah. Mereka bertiga berjalan menuju perpustakaan sekolah, raut wajah mereka yang fokus pada ucapan Kepala Sekolah membuat mereka tidak saling berbicara. Sampainya di perpustakaan sekolah mereka langsung mencari tempat untuk membaca buku. Mencari buku sejarah setiap Zodiak dan sejarah tragedi kuno.
"Apa kalian percaya jika kita termasuk dalam Guardian?" tanya pria Zodiak Taurus.
"Entahlah aku tidak tahu," jawab pria Zodiak Gemini.
"Aku sebenarnya kesal dengan tugas yang menyusahkan ini," gerutu pria Zodiak Taurus.
"Aku juga jika kau mau tahu," sahut Eros masih fokus mencari buku sejarah setiap Zodiak.
Namun mereka tidak bisa menemukan buku sejarah salah satu Zodiak membuat mereka begitu gelisah.
"Di mana buku sejarah Capricorn," ucap pria Zodiak Taurus.
"Hanya buku itu yang tidak ada, bagaimana ini?" sahut pria Zodiak Gemini panik.
"Aku yakin ada orang yang membacanya," timpal eros.
"Tapi siapa?" tanya pria Zodiak Gemini.
"Entahlah," jawab Eros membuat mereka menghela napas kasar.
"Tunggu aku tidak tahu nama kalian," ucap pria Zodiak Taurus dengan terus berjalan mencari siapa pembaca buku sejarah itu.
"Ah.. iya, aku Caesar." Pria Zodiak Gemini memperkenalkan dirinya.
"Eros, seperti kalian tahu," lanjut Eros datar.
"Kalau aku Jerome," sahut pria Zodiak Taurus.
Tatapan mereka yang melihat setiap buku yang dibawa oleh siswa-siswi yang tengah membaca di sana mendapatkan tatapan tidak suka dari siswa-siswi yang membaca. Seakan tidak peduli mereka terus mencari hingga mereka tidak sengaja mendengar teriakan dari salah satu rak buku paling belakang. Mereka menuju arah suara itu dan yang mereka lihat adalah seorang pria yang tengah bersandar di dinding dengan buku sejarah Zodiak Capricon.
"Akhirnya buku itu ketemu," ucap Caesar membuat pria yang membaca buku itu menatap Caesar aneh.
"Ini?" tanya pria itu dan Caesar mengangguk "tapi aku baru membacanya," lanjutnya.
"Untuk apa juga kau membaca buku sejarah Zodiak?" tanya Eros membuat pria itu membeku "kami membutuhkannya," lanjut eros membuat pria itu mengerutkan dahinya.
"Untuk apa?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Untuk mencari Guardian."