Luna kembali masuk ke rumah dan bersantai di sofa ruang tengah. Dia kembali teringat pada Ethan dan mencoba menghubunginya untuk memastikan suaminya itu baik-baik saja.
"Kenapa tidak diangkat sih?" Luna berdecak kesal karena berkali-kali menelpon tetapi tidak ada jawaban.
"Apa mungkin masih dalam perjalanan? Seharusnya dia sudah sampai, karena kantornya tidak terlalu jauh dari rumah." Luna bermonolog dengan dirinya sendiri dalam rasa bingung dan cemas.
Wanita hamil itu penasaran sekaligus khawatir, karena tidak biasanya Ethan mengabaikan telpon darinya. Apalagi sempat terkena duri tangkai bunga mawar, dia khawatir itu adalah suatu pertanda buruk dan membuatnya takut suatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada suaminya.
___
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください