Yang bosan sama cerita ini, bisa melipir ke ceritaku satunya, Prince Charming Vs Gula Jawa.
__________***__________
"Cukup!" seruan Kakek menghentikan perdebatanku dengan Mahendra. "Mahen, kalau memang cucuku terbukti bersalah, aku akan menyuruhnya untuk bertanggungjawab atas semuanya. Kamu lebih baik tenangkan diri."
"Aku percaya pada Anda, Pak Wijaya. Keturunan Wijaya pasti tidak ada yang pengecut atau lari dari masalah."
"Ya, tentu. Bagaimana kalau aku diskusikan ini dengan Satria? Dia perlu aku tanya-tanya."
"Baik, Pak Wijaya. Saya harap Anda bisa membuka pikirannya."
"Namun sebelumnya, Mahen, Kamu tahu kan kalau Satria itu sudah memiliki istri?"
"Jelas saya tahu. Bahkan saya datang saat pernikahan mereka."
Kakek mengangguk-angguk. Entah apa yang ia pikirkan. Untuk apa meladeni orang gila seperti Mahendra?
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください