Bagaimana rasanya jatuh terhempas setelah melayang tinggi di awan? Mungkin seperti inilah keadaan yang sekarang aku alami. Apa yang sudah Satria lakukan membuat perasaanku semakin hancur berkeping-keping. Bagaimana mungkin dia lebih memilih tetap bersama wanita itu alih-alih pergi pulang denganku? Ikatan kuat apa yang mereka miliki sampai harus mengabaikan aku yang jelas-jelas adalah istrinya yang sah?
Sepanjang jalan menuju apartemen, air mataku tak henti-hentinya mengalir. Aku menolak ajakan Axel untuk pulang bersama. Sebagai gantinya, lelaki itu mencarikan taksi untukku. Dan mungkin saat ini mobilnya berjalan mengikuti mobilku. Aku nggak mau Axel melihatku dalam keadaan kacau lagi. Meskipun mungkin saja dia sudah menduga apa yang sudah terjadi, aku tak ingin dia menyaksikan aku yang kepayahan seperti ini.
"Rea, tunggu."
Aku mendongak. Axel sudah ada di lobi. Dia duduk di kursi lobi menungguku. Setengah berlari dia menghampiriku.
"Lu baik?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください