Malam yang sunyi benar-benar membuatnya sedikit tenang, meskipun ia tahu jika putrinya benar-benar menghilang. Seperti ada yang hilang setelahnya, hidup Ibu Via yang dulu selalu dipenuhi kebahagiaan serta senyum cerah dari wajah cantik putrinya, kini sudah tak bisa lagi dilihatnya, semuanya seakan direnggut paksa dari sisinya.
Tidak ada rutinitas setiap pagi, seperti membuatkan nasi goreng sosis kesukaan putrinya itu. Tak ada lagi tingkah lucu dan menggemaskan, yang menangis meminta ditemani karena takut dengan suara petir atau terbangun mendengar suara gadisnya yang menangis ditengah malam karena memimpikan masa lalunya.
Semua sudah tidak ada lagi, hidupnya kini berubah semenjak hilangnya Via dari sisinya. Tak ada lagi senyum, canda dan tawa, yang ada hanyalah air mata kesedihan.
Kini Ibu Via berdiri dihadapan cermin melihat pantulan dirinya sendiri. Satu tangannya menyentuh kaca seakan dirinya sedang melihat bayangan Via yang tengah tersenyum manis kepadanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください