Vincent masih memandang Davin Mahendra dengan tatapan kecewa dan juga penuh penyesalan. Dia ingin sekali mengatakan apa yang pernah dilihatnya dulu sebelum ibunya menghembuskan nafas terakhir. "Apa Papa akan terus-menerus menutupi perselingkuhan Mama dan juga Prayoga?" tanyanya sambil memaksakan diri untuk tetap tenang dan tidak tenggelam oleh gejolak emosi di dalam jiwa.
Pria tua itu sengaja terkekeh mendengar pertanyaan anak sulungnya. Dia tak menyangka jika Vincent sampai memikirkan hal itu. Sebuah kejadian yang selama bertahun-tahun sudah tertutup begitu rapat akhirnya harus kembali dibicarakan oleh mereka. Namun Davin Mahendra tak mungkin membenarkan ucapan anak sulungnya itu. Dia memilih menyimpannya dan hanya membiarkan dirinya yang tau ataupun terluka sendirian. "Kamu sudah salah paham, Vincent," tegasnya sambil menepuk pundak sang anak laki-laki.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください