KUIL BULAN. RIBUAN TAHUN YANG LALU.
Saat itu Helios, Dewa Matahari, Dewa tertinggi dalam ras para Dewa sedang mengunjungi Celline, sang Dewi Bulan. Saat itu juga Celline belum mengenal Gilang. Ia masih belum menjadi dewi yang kuat. Ia masih berada di dalam bayang-bayang kekuatan Helios, seperti matahari yang memberi cahaya kepada bulan.
Celline sedang tengkurap pada singgasananya. Bermain bersama kedua kelincinya. Konon katanya bulan dihuni ratusan kelinci sebagai pekerjanya. Nyatanya hanya dua, itu pun karena Celline membawanya dari dunia manusia saat ia berjalan-jalan. Membebaskan dua ekor kelinci itu dari jebakan pemburu.
"Ra?" Panggilan akrab Celline pada Helios. Pria dengan jubah putih dan wajah bercahaya semakin mendekat. Ada tanda bercahaya pada dahinya mirip matahari.
"Kau sedang bersantai, Na?" Helios mendekat, duduk di samping Celline dan mengelus rambut keperakannya yang panjang.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください