Sudah biasa, dari dulu Lily sudah terbiasa di asingkan, di tepikan, ataupun di bully. Kalau kata kerennya, itu sudah jadi makanan sehari-hari bagi Lily. Bahkan seperti sekarang pun, saat semua orang tahu bahwa dia adalah staf yang masuk lewat orang dalam. Begitulah kata mereka. Rundungan itu akan semakin menjadi-jadi ketika mereka tahu Lily sebenarnya tidak memiliki kemampuan di bidang keuangan.
Padahal Lily sudah pernah bercerita pada Vero, juga Rizal bahwa Lily di sini terpaksa bukan karena ingin. Lily di sini hanya untuk membayar hutang. Tapi mereka malah berdiam diri, lalu sesekali juga melontarkan ucapan pedas pada Lily. Sepertinya Lily terlalu banyak dosa, hingga di hukum tanpa henti.
"Ah, Aku capek banget." Lily menggeleng-geleng kepalanya melihat Vero mengeluh. Mereka baru kali ini bekerja sampai malam, Lily sudah hampir satu bulan ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください