Saat sudah sampai di depan pintu kamar yang Angkasa tempati, Lily kembali memutar kakinya kembali ke depan lift. Ada perasaan ragu dan takut mengganggu waktu istirahat Angkasa.
Tapi Lily sudah cukup lama bersabar dengan menunggu Angkasa tanpa sedikit kabar pun darinya selama tiga hari kemarin. Kemudian takdir membawanya ke tempat ini melalui mamanya. Hingga Lily kembali berjalan ke depan pintu itu.
Tapi sekali lagi, pikiran akan di tuduh oleh mama Angkasa datang. Belum lagi jika nanti Angkasa malah berdebat dengan mamanya. Lily rasa Angkasa tidak akan bisa beristirahat dengan benar karena itu. Kini Lily kembali berjalan ke depan lift, bahkan sudah memencet tombolnya.
Lift semakin mendekat, tapi Lily benar-benar tidak ingin pergi begitu saja. Argh! Oke hanya mengintip saja.
Lily mengabaikan lift yang terbuka dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar yang Angkasa tempati. Bagus ada celah di antara tirai jendela yang terbuka.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください