"Jika seandainya Tuhan kasih satu kesempatan buat kamu ingin meminta apa pun, apa yang bakal kamu pinta pada saat itu?"
"Aku nggak mau apa pun." Yang dapat di dengar oleh Alvin dari arah belakang sana, suara Yuna terlihat bergetar saat menjawabnya. Namun tak ayal, pandangan mata kosong terus wanita itu tunjukkan walau indera pendengarnya masih berfokus mendengar serta menjawab pertanyaan yang Psikiaternya layangkan. Di depan sana—Dokter Shahmid hanya terdiam dan memandang Alvin yang sedang terduduk di sofa bagian ujung. Lelaki tampan itu terlihat fokus memandang atau sedari tadi memperhatikan keduanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください