"Bang, jagain bentar ya. Cillya ngomong ke mama dulu."
Bang Cello jalan mendekat ke Chelsee. Dia senyum ramah, "Hai adek kecil. Namanya siapa? Lucu banget sih kamu."
Ciuh! Giliran sama Chelsee aja sok manis begitu! Gue yang adek kandungnya merasa tercampakkan!
"Chelsee kak!" jawab Chelsee ceria.
Tangan Bang Cello sekarang pindah ke pipi Chelsee. Nguyel nguyel pipi Chelsee. Wah, apa apaan ini?
Lah, Chelseenya aja cekikikan ga jelas, kok malah gue yang sensi ya?
"Modusnya bisa banget Bang!" sindir gue tajam.
Bang Cello malah ngacangin gue. Lalu balik natap Chelsee, "Kakak namanya Cello, bisa dipanggil Kak Cello." Sekarang gantian tangan Bang Cello yang narik tangan kecil Chelsee buat salaman.
"Kak Cello ganteng ga Chelsee?" tanya abang gue dengan kepedean tingkat dewa.
"Enggak, gantengan Kak Peter!"
"AHAHAHAHAHAHAA!" tawa gue langsung meledak saat itu juga. Gue ngejulurin lidah, ngeledek Bang Cello.
"Sialan!" umpat dia cukup kecil, tapi kelihatan dari gerak mulutnya.
# # #
Setelah melewati wawancara yang cukup panjang, akhirnya gue sekarang bisa berbaring dengan tenang di atas kasur. Itu pun engga bakal terjadi kalau Chelsee engga nguap nguap terus dari tadi.
Gue membalikkan badan, melihat Chelsee.
"Chelsee ga tidur? Tadi aja udah nguap nguap."
"Chelsee biasanya didongengin."
Gue mengerjapkan mata beberapa kali.
"Chelsee mau didongengin?"
Chelsee mengangguk lucu beberapa kali, "Iya!"
Hmm.. Gue berpikir sejenak. Ini udah malam, udah jam 11. Bisa gawat gue kalau Pete tau dedek gemesnya belum tidur semalam ini.
Gue harus ceritain dongeng singkat yang bisa bikin Chelsee langsung tidur. Ga mungkin gue ceritain dongeng Putri Salju atau sebagainya, terlalu lama bruh! Nanti yang ada gue yang ketiduran duluan.
Aha!
Gue punya satu dongeng. Dulu Bang Cello suka dongengin gue kalau gue ga mau tidur. Dan setelah itu, gue langsung buru buru tidur.
Agak serem sih, tapi gapapalah. Asal Chelsee bisa cepet tidur.
Gue duduk di atas kasur. Udah siap cerita.
"Nih ya, dengerin kakak cerita ya.."
Chelsee mengangguk, sambil melukin guling gue. Dia kayaknya udah nyaman sama kasur, bantal, guling, selimut, dan segala yang berhubungan dengan tempat tidur gue.
"Jadilah Si Rambut Pinky buru buru tidur karena tidak ingin didatangi oleh hantu selimut.."
Saatnya masuk ke inti cerita!
"Terakhir kali yang Si Rambut Pinky ingat adalah sosok hantu selimut itu yang begitu menyeramkan. Ia akan keluar dari selimut anak anak yang tidak mau tidur ketika malam hari, dan menatap mereka dengan sangat menyeramkan..," ucap gue sengaja di serem seremin suaranya.
Gue masuk ke dalam selimut. Lalu nyontohin bagaimana kira kira penampakan hantu itu.
Berhasil!
Chelsee buru buru narik selimutnya sampai nutupin muka. Persis sama yang gue lakuin dulu.
"Chelsee takut! Chelsee mau tidur."
Gue tersenyum senang, sampai gigi gigi gue ikut numpang narsis. Chelsee yang udah meremin matanya. Engga gerak sama sekali.
Selang beberapa menit, Chelsee akhirnya ketiduran. Gue ga nyangka ternyata dedeknya Pete itu bisa tidur secepat ini. Tanpa babibubebo lagi.
'Tring.'
'Tring.'
Baru aja dedeknya tidur, abangnya udah ngechat aja.
[PeterGans]
PeterGans : Uy
PeterGans : Cabee
Ciliya : Iya, kenapa?
PeterGans : Ade gua udah tidur?
Gue senyum baca chat dia. Pas banget Chelsee barusan tidur, jadi gue terhindar dari bacotan Pete.
[PeterGans]
Ciliya : Udah donks!
PeterGans : Sip, makasih ya
PeterGans : Besok jangan lupa lu, jam 10 gua jemput
Ciliya : Okeh!
PeterGans : Sip. Lu tidur juga gih, entar besok pagi ga bangun bangun lagi :p
Gue mendesis pelan.
[PeterGans]
Ciliya : Ih, enak aja!
Ciliya : Yodah, gue tidur dulu ya
PeterGans : Sip
PeterGans : Mat bobo, Mak
Gue tersenyum kecil membaca pesan dari Pete. Ternyata Pete masih memanggil gue dengan sebutan emak.
Habis itu gue matiin daya HP. Lalu ikut rebahin badan di samping Chelsee. Kalau dilihat lihat muka Chelsee lumayan beda sama Peter ternyata. Mungkin Peter mirip mamanya dan Chelsee mirip papanya? Atau mungkin sebaliknya.
# # #
Pagi, jam 8 gue udah beranjak dari kasur. Sedangkan Chelsee masih berkelana dalam mimpinya.
Gue mutusin untuk mandi dulu, baru habis itu bangunin Chelsee.
Selesai mandi, gue nyetel gaya gue di depan cermin.
Hmm.. Baju jalan buat di luar apa ya..
Nah, mantep! Gue pakai baju pink plus topi yang baru dibeliin Bang Cello kemarin, sama tas slempang warna merah yang gue dapet dari give away sebulan yang lalu. Sumpah, baru pertama kali gue menang give away cuy!
Gue berjalan mendekat kearah Chelsee yang masih tidur nyenyak. Mukanya polos banget.
"Chelsee." Gue goyang goyangin tubuh dia.
"Bangun ya, kata nya mau jalan jalan?" ucap gue lembut.
Chelsee langsung melek matanya saat itu juga. Dia langsung bangun dari tidur, duduk di atas kasur. Matanya berbinar binar melihat gue.
"YEAY! JALAN JALAN!" teriak dia tiba tiba. Astaga, untung gue kagak jantungan.
Chelsee langsung ngambil handuknya, lalu ngacir ke kamar mandi.
# # #
Gue sama Chelsee udah selese sarapan. Cacing cacing perut gue udah bobo siang malah, padahal masih pagi. Emang nih, penduduk +26 emang hobinya makan tidur doank.
[PeterGans]
PeterGans : Uy
PeterGans : Udah siap kan lu? Udah sarapan kan?
Ciliya : Udah. OTW lo?
PeterGans : Iya, gua brangkat sekarang
Ciliya : Okah!
"Yuk tunggu di luar aja." Gue ngulurin tangan kanan gue ke Chelsee, dan langsung disambut sama Chelsee dengan riang.
"Mama, Cillya pergi dulu ya?"
"Iya. Hati hati!" saut nyokap gue setengah teriak dari dapur.
Gue tersenyum senang. Rasanya Chelsee seperti cewek ajaib yang membawa keberuntungan.
Untuk pertama kalinya nyokap gue ngebolehin gue jalan tanpa banyak tanya. Tentunya semuanya gara gara Chelsee lagi.
Beberapa menit kemudian, sebuah mobil putih yang sangat familiar di mata gue, berhenti di depan rumah. Mobil Pete.
"KAKAK!!"
Chelsee langsung lari ninggalin gue.
Gue ikut nyusul setelah itu, lalu duduk di samping Pete. Dan tentunya Chelsee duduk di atas pangkuan gue.
Sabar ya paha.. Untuk satu jam lebih kamu harus bisa nahan Chelsee.. Semangat!
Siap siap kesemutan gue!
"Pete."
Si Pete ngadep ke gue sambil naikkin dagunya, ngomong apa?
"Kita ke Dumin nih jadinya?"
"Iya."
"YEY! KE DUNIA BERMAIN!" lagi lagi Chelsee teriak.
# # #