Bergetarlah jantung Ryan tak beraturan, ia benar-benar tidak menyangka, dan ia juga kaget tak menyangka Hani ternyata istri dari Bosnya pemilik perusahaan tempat ia bekerja. ada perasaan takut di hatinya karena telah memandang rendah Hani, ia takut di keluarkan dari perusahaan tempat ia bekerja.
Setelah acara selesai Mereka pun menikmati hidangan yang sudah disediakan. Hani tidak jauh-jauh dari Sisi Bagaskara mereka menikmati hidangan yang sudah disediakan Hani pun duduk disebelah Bagas, terkadang Bagas menyuapi istrinya tersebut terlihat sekali keromantisan yang terjadi antara Bagas dan Hani dan Rian menyaksikan itu semua Dia benar-benar tidak menyangka ternyata Hani adalah istri dari bosnya pemilik perusahaan tempat ia bekerja.
Bagas yang melihat tatapan Ryan terus tertuju kepada istrinya menatap pria secara tajam membuat nyali Rian menciut ia takut sekali melihat tatapan dari bosnya tersebut Akhirnya dia segera meninggalkan tempat acara dengan jantung yang berdegup kencang.
"Mas Kenapa Mas memandang Ryan seperti itu dia jadi ketakutan dan pergi meninggalkan tempat acara."
"Biar saja biar dia tahu siapa kamu sebenarnya Dan jika dia macam-macam apalagi memandang rendah kamu aku akan mengeluarkannya dari perusahaan ini."
"Jangan masih itu mata pencaharian dia satu-satunya Kasihan dia Jika kamu pecat ia tidak mempunyai pekerjaan lain untuk menghidupi keluarganya. "
"Kamu itu terlalu baik sehingga kebaikan kamu seringkali di Salah artikan oleh orang dan dimanfaatkan. seharusnya Mulai sekarang kamu harus bisa membedakan mana orang yang baik dan mana orang yang hanya memanfaatkan kamu saja jangan sampai kamu menyesal nantinya. "
"Ya Mas aku mengerti dan aku juga banyak belajar sama kamu nanti kamu bisa lihat kemampuan aku , aku sudah banyak berkembang baik dari segi pelajaran maupun dari keterampilan. "
"Apa kemampuan kamu di atas ranjang sudah mahir.. "Bisik Bagas di telinga Hani membuat bulu kuduk Hani meremang.
"Mesum banget sih kamu." Kata Hani sambil memukul bahu Bagas.
Bagaspun terkekeh mendengar jawaban dari istrinya seperti itu acara berlangsung secara kekeluargaan Bagas dan Hani banyak menyapa karyawannya para karyawan Bagas sangat menyukai Hani karena Hani lah Bagas berubah menjadi lebih ramah dan banyak tersenyum, biasanya bagas tidak pernah tersenyum, dan jarang menyapa karyawannya.
Sungguh perubahannya sangat mencolok, mereka merasakan Bagas sangat hangat dan lembut terutama kepada istrinya, semua merasa terkejut dengan perubahaan pada diri Bosnya. apalagi Bosnya terlihat sangat Bucin, itu terlihat saat seorang Relasi bisnisnya mencoba merayu Hani, Bagas langsung menarik tangan Hani dan memeluknya, sambil membawanya pergi.
"Sayang aku sedang mengobrol dengan pak Wahyu, lho.. " Kata Hani.
"No.. aku ga suka sama tatapannya.. mata keranjang." Kata bagas sambil lebih mengeratkan pelukannya,
"Mana? aku ga lihat ada keranjang di mata pak Wahyu, hahaha "kata Hani menggoda suaminya.
"Honey... tunggu saja ketika kita pulang nanti, aku akan memakan kamu malam ini." Kata Bagas yang semakin gemes sama Hani.
"Wow.. aku jadi menu makan malammu.. takut, kamu kan suka bikin aku sampai ga bisa jalan nantinya, "Kata Hani.
"Hmmm, kamu tahu itu.. "Kata Bagas.
"Please, jangan brutal Oke, aku ada kuliah pagi soalnya. "Bujuk Hani sambil mengelus rahang Bagas membuat Hasrat Bagas semakin memuncak.
"Ayo kita pulang saja sekarang.. "Kata Bagas.
"Mas ini masih siang lho, baru saja selesai makan siang, dan baru selesai acara, bukannya Mas au kerja lagi..?"
"Kalau begitu kita bisa melakukannnya di kantorku, Honey." Dan Hani benar-benar merasa menyesal sudah menggoda suaminya yang mesum ini, tidak di goda saja hasratnya tak terkendali apalagi jika di goda, waduh.. dan Hani hjarus menerima konsekwensinya.
"Sayang ayah dan ibu pamit pulang yah, acaranya benar-benar asyik, hidangannya juga sangat enak.."Kata ibunya Bagas.
"Iya Mam, Syukurlah kalau mami suka." Kata Bagas.
"Hani kamu mau ikut pulang ke rumah mami gak, "kata Mami sengaja menggoda Bagas yang terus menempel sama Hani.
"Boleh Mam.. "Kata Hani serasa ada yang menyelamatkan nya dari terkaman serigala.
"No mam, jangan coba-coba bawa Hani dari sisiku.. Mami pulang saja sama Papi "Kata Bagas dengan Aura yang sangat menakutkan Mamainya.
"Wow mami jadi takut, maaf yah sayang, rupanya suami kamu lagi ga mau jauh dari kamu, mami bisa apa?"
"Ya Enggak apa-apa, Mam.. ini sudah nasib ku.. "Kata Hani memelas, membuat Mami dan Papi tertawa ..
Setelah acara selesai dan semua para tamu berpamitan, para karyawan kembali bekerja dan Aula di bereskan para OB dan OG, Hani di tarik Bagas menuju ke Ruangannya.
Sesampainya di ruangan kantor pak Bagas mengatakan sesuatu kepada sekretarisnya, "Jangan ganggu aku 1 samapi 2 jam, Oke..! "
"Baik pak.. " Kata Sekretarisnya.
Bagas masuk kedalam ruangannya dengan Hani, lalu menutup pintu dan menguncinya.
"Sayang... "Bisik Bagas ditelinga Hani sambil memeluk Hani dari belakang bibirnya mencium leher jenjang Hani membuat Hani meremang, Hani memejamkan matanya merasakan sentuhan lembut Bagas yang tangannya mulai menjamah tubuhnya.
Tiba-tiba Bagas menggendong Hani dan membawanya masuk ke ruang pribadinya, di sana memang ruangan tempat Bagas beristirahat ada sebuah ranjang dan lemari pakaian juga toilet di dalam kamar tersebut , setelah masuk kedalam kamar lalu Bagas tidak lupa menguncinya dan membaringkan Hani di atas ranjang.
Bagas pun mulai beraksi mencumbu Hani sambil tangannya melepaskan kancing gaun Hani, Ani pun membantu melepaskan satu persatu kancing kemeja Bagas, rupanya kerjasama mereka mempercepat keduanya tanpa busana sambil terus bibir keduanya berpautan, Bagas mulai mengeksplor bagian dada Hani dengan meremas dan mengemut nya, tubuh Hani menggelinjang merasakan kenikmatan yang diberikan oleh suaminya.
"Aaakhh sayang ku..." jerit Hani, yang tidak bisa ditahan nya Untung saja ruangan itu kedap suara sehingga meskipun Hani berteriak dengan keras tidak akan terdengar oleh sekretaris Bagas.
"Panggil Namaku honey "bisik bagasi telinga Hani"
"Ooughh Bagas... Bagas... Ooughhh..." Desahan Hani membuat Bagas semakin tidak kuat menahan hasratnya Bagas pun langsung memasuki tubuh Hani dan menghentakkan pinggulnya dengan cepat, gerakan Bagas semakin membuat Hani berteriak, Hani pun bergerak mengikuti Gerakan tubuh Bagas mereka bergerak seirama saling memuaskan dan saling menekan membuat lenguhan Bagas semakin keras.
"Ooughhh Honey kemampuanmu di atas ranjang benar-benar sudah Mahir kamu membuatku gila" teriak Bagas sambil terus menghentakkan pinggulnya hingga akhirnya Bagas mengeluarkan benihnya di rahim Hani.
Tidak hanya cukup sekali mereka melakukannya beberapa kali dengan beberapa gaya hingga keduanya kelelahan dan berbaring di atas ranjang ternyata lebih dari 2 jam mereka melakukan percintaan. namun sekretaris Bagas tidak berani mengganggunya sebelum Bagas keluar sendiri dari ruangannya sekretaris Bagas hanya terdiam Meskipun banyak sekali berkas yang harus ditandatangani oleh bos-nya itu.
Ketika sore hari barulah Bagas dan Hani selesai mandi mereka memesan makanan lewat online food, Bagas membuka pintu menyuruh sekretarisnya memanggil OB untuk membersihkan dan membuatkan kopi untuk mereka.