webnovel

208. Permata Tanah Galuh

Ki Menyawak yang tidak sabaran dibuat geram, ia kemudian memiting leher pria itu dari belakang. Kemudian membantingnya ke tanah. Pria itu berteriak meminta tolong. Tiba-tiba datang serombongan orang berpakaian prajurit penjaga kota menghampiri. Mereka berjumlah sekitar lima orang.

"Ada masalah apa?" seru salah satu prajurit bertanya.

"Orang-orang ini memaksa ku menjawab pertanyaan yang tidak bisa aku jawab." Pria itu mengadu sambil wajahnya meringis kesakitan.

"Kalian ditangkap karena telah merusuh di sini. Turunkan senjata kalian, Pendekar." Beberapa pajurit tersebut menodongkan tombak ke arah Jayendra dan Ki Menyawak. Membuat Ki Menyawak melirik Jayendra. Lalu alih-alih meletakkan senjata, Jayendra malah membuka capingnya.

Kelima Prajurit Penjaga Kota tersebut seketika bersimpuh dan memohon ampun ketika melihat orang yang akan mereka tangkap adalah seorang Senopati Galuh. Yang tentu saja adalah atasan mereka.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ