Keesokan harinya di ruang makan "Aku hari ini kembali ke pagoda" Kata Mu Feng sambil meletakkan sendok makannya di sebelah piring makanan yang sudah bersih.
"Mau ibu antar? " Tanya ibu Mu Feng.
"Tidak usah bu... aku pergi sendiri saja" Jawab Mu Feng dengan tenang.
"Baiklah jika kamu yang mau... tapi tetap hati-hati saat dalam perjalanan" Kata Ibu Mu Feng.
"Baik bu... aku berangkat sekarang" Kata Mu Feng berdiri lalu berjalan ke keluar pintu rumah.
"Ingat, nanti saat kau pulang... kita akan melanjutkan pertarungan kita! " Kata ayah Mu Feng sambil tertawa.
"Baiklah! Tapi ingat aku akan jadi lebih kuat dari sekarang saat pulang nanti... jangan salahkan aku jika nanti ayah kalah! " Jawab Mu Feng.
"Kita lihat saja nanti monster kecil! " Kata ayah Mu Feng sambil tertawa.
Mu Feng lalu berjalan keluar dari gerbang rumahnya untuk kembali ke pagoda. Setelah beberapa saat Mu Fan pamit dengan kedua orang tua Mu Feng dengan alasan mengurus sesuatu padahal dia ingin menyusul Mu Feng yang sudah terlebih dahulu berangkat. Mereka berdua lalu bertemu di gerbang desa dan melanjutkan perjalanan ke pagoda bersama-sama.
Sesampainya di pagoda, Mu Fan langsung memulai latihannya, karena mulai sekarang latihannya menjadi dua kali lipat dari sebelumnya yang pasti akan memakan waktu lebih lama dari sebelumnya.
Melihat Mu Fan yang langsung memulai latihannya, Mu Feng lalu berjalan ke pohon yang sering dia pakai untuk berteduh saat melatih Mu Fan dan duduk di bawahnya.
Mu Feng lalu memejamkan kedua matanya dan muncul di dalam ruang yang ada di pikirannya, Karena Mu Feng menyusun semua ingatannya menjadi beberapa bagian, jadi isi pikiran Mu Feng berbentuk seperti perpustakaan raksasa yang terdiri dari ratusan rak buku raksasa yang di setiap raknya terdapat ribuan teknik yang Mu Feng kumpulkan di kehidupan sebelumnya.
Semua teknik itu dia dapatkan dari semua klan besar dan beberapa individu yang sangat kuat, yang meminta Mu Feng untuk membuatkan mereka Pil yang mereka butuhkan. Karena Mu Feng terkenal sebagai Alkemis nomor satu di dunia bintang dengan Api Surgawi peringkat pertama miliknya, Jutaan kultivator yang sangat kuat datang pada Mu Feng dan memohon untuk dibuatkan Pil yang mereka mau. Karena harta sudah tidak ada artinya bagi Mu Feng, jadi Mu Feng tidak lagi meminta harta sebagai bayaran jasanya, melainkan Teknik yang memiliki tingkatan paling rendah di tingkat Surga dan akan semakin meningkat mengikuti tingkat kesulitan Pil yang diminta.
Meskipun bayarannya bisa dibilang tidak masuk akal karena teknik tingkat surga jika muncul di dunia bintang, maka pertumpahan darah pasti akan terjadi untuk mendapatkannya. Tapi masih sangat banyak orang yang berani memenuhi persyaratan Mu Feng agar bisa mendapatkan Pil dari Mu Feng yang mereka gunakan untuk meningkatkan kekuatan mereka.
"Semua planet yang ada di alam semesta spiritual milikku sudah membentuk inti planetnya masing-masing yang membuatku bisa mulai mencoba membentuk Inti milikku dan menerobos ke ranah Core Formation"
"Energi yang tersisa dari gabungan sepuluh inti Api Surgawi juga masih tersisa tujuh puluh persen... dengan itu aku pasti bisa menerobos beberapa tingkatan dalam sekali jalan... "
"Karena aku sudah hidup kembali... aku tidak mau membentuk Inti milikku seperti kultivator lain... aku harus bisa mencapai hasil terbaik dalam setiap tingkatan agar aku bisa melewati tingkatan kekuatanku di kehidupan sebelumnya"
"Tapi energi Primal Chaos milikku sudah bisa dibilang energi tertinggi yang ada di dunia ini maupun dunia yang lain... jadi aku tidak bisa meminta bantuan energi yang lain untuk membentuk inti milikku" Kata Mu Feng.
Sebenarnya Mu Feng ingin menggunakan gabungan energi dari sepuluh Api Surgawi untuk membentuk Inti miliknya karena satu inti surgawi saja sudah sangat kuat apalagi gabungan sepuluh Api Surgawi sekaligus. Meskipun kesepuluh inti Api Surgawi yang dia dapatkan hanya sepertiga bagian saja tapi gabungan kesepuluh bagian itu bahkan menyimpan energi yang hampir mendekati energi yang terkandung dari Inti Api Surgawi peringkat pertama, Underworld Flame yang Mu Feng dapatkan di kehidupan sebelumnya.
Tapi cara itu tidak berhasil karena seluruh energi dari gabungan sepuluh Api Surgawi langsung berubah menjadi energi Primal Chaos saat masuk ke dalam tubuhnya karena sekuat apa pun energi dari gabungan inti Api Surgawi, tapi tidak akan ada yang sekuat dan semurni energi Primal Chaos.
"Aku juga sudah mencari di seluruh catatan kuno dan Buku Chaos Devouring, tapi aku tidak menemukan cara agar bisa membuat Inti yang lebih kuat lagi"
"Meskipun Inti yang tercipta dari energi Primal Chaos bisa dibilang Inti terkuat yang pernah tercipta tapi itu masih belum bisa membuatku puas"
"Karena dari ingatan Kaisar Dewa Absolut, seluruh kultivator yang berhasil menembus ke alam dewa memiliki penyesalan yang sama... yaitu menyesal karena Fondasi mereka saat berada di dunia bawah sangatlah lemah"
"Mereka tidak mengetahui kalau Fondasi yang mereka bangun sebelum menerobos ke alam dewa sangatlah penting karena itu akan menentukan sekuat apa nanti kekuatan mereka di alam dewa... dan Fondasi itu hampir mustahil untuk diperbaiki jika tidak menggunakan Pil atau tanaman Obat yang sekarang bisa dibilang mustahil untuk ditemukan di alam dewa"
"Oleh karena itu aku memutuskan untuk tidak hanya membangun Fondasiku menjadi sangat kuat... tapi membangun Fondasi terkuat yang pernah ada meskipun harus memakan waktu dan sumber daya yang lebih banyak dari sebelumnya" Kata Mu Feng.
"Di ingatanku memang tidak ada informasi itu sama sekali... tapi mungkin di dalam sana ada" Kata Mu Feng menatap bola Cahaya besar yang ada di tengah-tengah perpustakaan pikirannya. Bola Cahaya itu adalah ingatan dari Kaisar Dewa Absolut yang dia berikan pada Mu Feng sebelum menghilang. Meskipun Mu Feng sudah selesai menyerap ingatan yang ada di dalamnya, tapi Mu Feng hanya memeriksanya secara sekilas karena ingatan Kaisar Dewa Absolut bisa dibilang ribuan bahkan ratusan ribu kali lebih banyak dari miliknya. Karena Kaisar Dewa Absolut sudah hidup jutaan tahun, jika dia memeriksa ingatan itu secara rinci, Mu Feng tidak tahu seberapa lama waktu yang dia perlukan, meskipun memeriksa ingatan tidak seperti menjalani kembali seluruh ingatan Kaisar Dewa Absolut setiap detiknya yang bakal memakan waktu jutaan tahun, tapi itu masih memerlukan waktu ribuan tahun lamanya dan itu juga jika Mu Feng meninggalkan latihannya dan Fokus pada ingatan Kaisar Dewa Absolut.
"Jika aku tidak ada beban apa pun, mungkin aku akan meninggalkan latihanku untuk memeriksa seluruh ingatan Kaisar Dewa Absolut, memikirkan pengetahuan yang dia dapatkan saja sudah membuatku tidak bisa tidur nyenyak sejak pertama kali aku terlahir kembali! " Kata Mu Feng dengan sangat bersemangat. Jika guru atau anak buahnya tahu kalau Mu Feng mendapatkan ingatan kultivator dari alam dewa, tapi masih belum menelitinya sama sekali. Mereka pasti tidak percaya kalau Mu Feng sekarang adalah Mu Feng yang asli karena Mu Feng terkenal akan kegilaannya dengan ilmu pengetahuan apalagi tentang alkimia. Dia pernah melakukan penelitian lebih dari sepuluh tahun tanpa henti, dia melakukannya tanpa makan atau tidur sama sekali karena terlalu fokus pada penelitiannya. Meskipun kultivator bisa hidup tanpa makan bertahun-tahun lamanya tapi kultivator masih memiliki batas maksimal melakukannya dan harus tetap makan, akan tetapi Mu Feng tidak memedulikannya.
Saat dia menyelesaikan penelitiannya dan keluar dari ruangannya, Mu Feng sudah tidak bisa dikenali lagi, karena tubuhnya sebelum memulai penelitian masih terlihat sangat rapi tapi saat dia keluar tubuhnya berubah menjadi sangat kurus, tubuhnya juga menjadi sangat tua dengan janggut warna putih yang tumbuh di wajahnya.
Melihat itu, petapa agung tidak tinggal diam, dia langsung memanggil Mu Feng untuk menghadapnya dan memarahinya seharian penuh sebelum memulihkan kondisi tubuh muridnya. Sejak saat itu juga Petapa Agung membuat peraturan yang membuat Mu Feng hanya boleh menghabiskan waktu paling lambat satu tahun saat melakukan penelitian. Jika Mu Feng melanggarnya, maka petapa Agung akan menghancurkan ruangan Mu Feng yang penuh dengan penelitiannya dan membuat Mu Feng berlatih kultivasi di bawah pengawasannya selamanya tanpa boleh menyentuh alkimia lagi yang pastinya Mu Feng tidak mau.
Meskipun petapa agung tahu kegilaan muridnya akan pengetahuan tapi dia tidak mau muridnya membahayakan nyawanya hanya karena itu.
Mu Feng tiba-tiba tertawa "Sepertinya aku sudah tua sampai-sampai tidak ingat kalau aku memiliki teknik itu! " Kata Mu Feng sambil tertawa.
Dia lalu berjalan di dalam perpustakaan melewati puluhan rak buku yang ada di ingatannya dan sampai di ujung perpustakaan. Di sana terdapat pintu besi yang memiliki tinggi tiga meter, Mu Feng lalu menggambarkan simbol di permukaan pintu. Setelah selesai, simbol yang dia gambar lalu bersinar dan pintu besi itu terbuka dengan sendirinya.
Mu Feng lalu masuk ke dalam dan terdapat ruangan yang memiliki luas seratus meter dengan tinggi lebih dari seratus meter, seluruh dinding tertempel rak buku yang tersusun sampai bagian atas ruangan dan terdapat kubus berwarna emas, kubus emas itu memiliki tinggi dua meter dan lebarnya satu meter berwarna emas di tengah-tengah ruangan.
"Ini pertama kalinya aku masuk kesini setelah dilahirkan kembali" Kata Mu Feng sambil tersenyum.
"Aku membangun ruangan ini menggunakan teknik rahasia yang aku temukan di reruntuhan kuno yang membuat aku bisa membuat ruangan di pikiranku dan hanya aku yang bisa memasukinya" kata Mu Feng dengan bangga, karena Mu Feng orangnya sangat hati-hati bahkan bisa dibilang terlalu berlebihan. Dia membuat ruangan ini dari teknik rahasia yang membuatnya satu-satunya orang yang bisa mengakses ruangan ini, meskipun ingatannya dicuri, tapi ruangan ini akan tetap aman dan jika dibuka secara paksa, ruangan ini akan meledak secara sendirinya dengan membawa seluruh isinya bersamanya.
"Bisa dibilang inilah harta karun milikku yang sebenarnya karena ruangan ini berisi seluruh Formula Pil tingkat tinggi, ratusan ribu Formula Pil yang aku buat sepanjang hidupku, dan seluruh teknik terkuat yang pernah aku ciptakan! " Kata Mu Feng tertawa sambil melihat seisi ruangan yang dindingnya dipenuhi rak buku yang penuh dengan buku maupun teknik tanpa tersisa sedikit ruang kosong di seluruh rak buku miliknya.
Mu Feng lalu berjalan mendekati kubus emas tertutup yang ada di tengah ruangan "Tapi di dalam kubus emas inilah aku menyimpan seluruh mahakarya milikku! " Kata Mu Feng dengan bangga.